• Beranda
  • Berita
  • Jonan sebut sambungan dan pasokan listrik siap untuk ibu kota baru

Jonan sebut sambungan dan pasokan listrik siap untuk ibu kota baru

30 Agustus 2019 10:59 WIB
Jonan sebut sambungan dan pasokan listrik siap untuk ibu kota baru
Ilustrasi: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) mengaktifkan sakelar meteran listrik saat meresmikan Bantuan Pasang Baru Listrik gratis di Dusun Bunceman, Desa Gemel, Kecamatan Jonggat, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (29/8/2019). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.

Jadi kalau dipindah sampai sekitar 250.000 atau 500.000 rumah tangga mestinya (pasokan listrik) tidak ada masalah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasus Jonan mengatakan Kementerian ESDM terus berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait pemetaan wilayah untuk tata ruang serta kesiapan infrastruktur energi, khususnya pemenuhan ketenagalistrikan.

Presiden Joko Widodo telah resmi menetapkan dua wilayah di Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru pengganti Jakarta. Wilayah tersebut berada di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Jadi kami juga sudah mulai mempersiapkan bersama Bappenas. Ada dua unit dari kementerian ESDM yang akan mendukung Bappenas untuk persiapan. Satu, dari Badan Geologi untuk masalah topografi, studi tanah, air, cekungan air tanah dan sebagainya. Yang kedua tentang kelistrikan, jadi tinggal dirunding," tutur Jonan dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Data dan informasi kebumian menjadi aspek penting dalam pembangunan infrastruktur dan tata ruang. Rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi bahan masukan sekaligus evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang sudah ada maupun yang akan disusun.

Pasokan listrik di wilayah tersebut juga akan dapat dipenuhi dengan baik. Menurut Jonan, saat ini PT PLN (Persero) sudah dapat melakukan pemasangan listrik dalam jumlah yang besar.

"Tiap tahun juga sambung listrik, memasang listrik besar sekali 1 juta hingga 1,5 juta sambungan, jadi tidak masalah," kata Jonan. Jumlah ini didasarkan pada rencana jumlah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan ikut dipindah ke ibu kota baru.

"Tidak ada masalah (untuk pasokan listrik), karena yang pindah misalnya tahap pertama kira-kira 200.000 ASN, dikali 5 orang (satu keluarga) sudah satu juta. Jadi kalau dipindah sampai sekitar 250.000 atau 500.000 rumah tangga mestinya (pasokan listrik) tidak ada masalah," kata Jonan.

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019