"Kunjungan tete, nene, om, pace, mace dari Papua dan Papua Barat datang kemari ke Kantor Staf Presiden dengan maksud sampaikan beberapa aspirasi-aspirasi yang hendak disampaikan ke pak presiden," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang komunikasi Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, usai pertemuan itu di halaman Gedung Bina Graha, Jakarta pada Jumat.
Ngabalin mengatakan presiden berencana mengundang sejumlah kepala-kepala suku, pastor, pendeta, pimpinan gereja, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan Papua.
Baca juga: Kondisi terakhir Jayapura, komunikasi melalui ponsel masih terganggu
Menurut Ngabalin, Presiden selalu memberikan perhatian besar kepada Papua dari segi pembangunan, baik infrastruktur hingga SDM.
Terkait pertemuan antara tokoh adat dan masyarakat Papua bersama Presiden Jokowi, Ngabalin berharap dapat dilakukan pekan ini.
Para tokoh masyarakat Papua diterima oleh Deputi IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Eko Sulistyo.
Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat Papua, sekaligus mantan wakil gubernur Papua Barat, Irene Manibuy mengatakan aspirasi yang disampaikan yakni upaya mempersatukan Papua secara damai dan tenang dengan menjaga keamanan.
"Sehingga kita bisa mengatur bersama pemerintah Indonesia untuk ke depan membangun Papua yang lebih sejahtera," kata Irene.
Baca juga: Unjuk rasa di Jayapura, Telkom amankan aset dan layanan
Irene berharap perwakilan Papua baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda asal Papua dapat turut dalam pertemuan untuk mencari solusi terbaik pembangunan Papua kedepan.
Kemudian, Kepala Pemerintahan Suku Besar Teluk Bintuni, Jamaluddin Iribaram, yang turut dalam acara itu juga berharap pertemuan masyarakat Papua dengan Presiden bisa terlaksana.
"Presiden tolong kumpulkan orang Papua untuk bicara dalam bingkai NKRI," demikian Jamaluddin.
Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 10:00 WIB dengan mengangkat tema "Merajut Benang Merah Papua dalam Bingkai NKRI".
Baca juga: Abepura lengang setelah demo rusuh
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019