PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi melalui optimalisasi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.Bertambahnya populasi, meningkatnya aktivitas ekonomi, dan perubahan gaya hidup ke energi hijau akan mendorong kebutuhan gas bumi akan semakin besar
"Hal itu kami wujudkan melalui
pembangunan dan pengembangan berbagai infrastruktur gas bumi yang mampu menjangkau semua segmen pasar," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Jumat.
Ia menjelaskan, sebagai subholding gas, PGN akan mengambil peran di depan dalam program percepatan dan transformasi energi dari minyak bumi ke gas bumi.
Kebijakan tersebut, lanjut dia, juga menjadi bagian dari perwujudan bauran energi gas bumi sebesar 22 persen pada 2025 dan 24 persen pada 2050.
"Bertambahnya populasi, meningkatnya aktivitas ekonomi, dan perubahan gaya hidup ke energi hijau akan mendorong kebutuhan gas bumi akan semakin besar," ujarnya.
Menurut dia, komitmen PGN adalah menyediakan energi baik gas bumi untuk rumah tangga dan para pelaku
usaha dari berbagai sektor industri," jelasnya.
Dalam rangka mewujudkan penyediaan energi gas bumi, program pembangunan infrastruktur yang akan dibangun di antaranya; membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 fasilitas LNG untuk mensuplai kebutuhan berbagai segmen konsumen.
Melalui sinergitas dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan entitas anak usahanya, PGN saat ini telah menjadi salah satu perusahaan
energi gas bumi terbesar di ASEAN.
Melalui upaya pemenuhan pasokan gas berbagai sumber dan dukungan infrastruktur yang akan dibangun, PGN berharap dapat menjadi perusahaan energi kelas dunia yang mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri secara efisien.
"Strategi PGN ini sejalan dengan program pembangunan pemerintah dengan membangun berbagai infrastruktur untuk membuka akses daerah dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Gas bumi bukan lagi sebagai komoditas tapi sebagai bagian dari alat produksi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi nasional," jelas Rachmat.
Ia menambahkan, sampai semester I 2019 PGN telah menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD.
Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.
PGN melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 km.
"Infrastruktur gas bumi merupakan investasi jangka panjang dengan risiko pasokan dan pasar yang belum terjamin. Namun risiko itu diambil PGN sebagai pionir pemanfaatan gas bumi agar ketahanan energi nasional semakin kokoh," tambah Rahmat.
Baca juga: PGN siap pasok dan bangun jaringan pipa gas di ibu kota baru
Baca juga: PGN perluas infrastruktur gas bumi di sejumlah daerah
Baca juga: PGN ganti tiga direktur dan satu komisaris independen
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019