Akibatnya, arus pelayaran masyarakat ke daratan Aceh dari wilayah kepulauan terluar tersebut dialihkan sementara ke Pelabuhan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.
"Kami terpaksa menghentikan sementara jadwal pelayaran Melaboh-Sinabang atau Sinabang-Meulaboh karena faktor cuaca, ini demi keselamatan kapal dan penumpang yang akan berlayar menggunakan jasa transportasi laut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, Aceh Barat, Romi Masri kepada ANTARA, di Meulaboh, Sabtu.
Menurutnya, berdasarkan data prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan selama beberapa hari ke depan, tinggi gelombang di Samudera Indonesia di wilayah barat Aceh berkisar antara 2 meter hingga 3,5 meter.
Kemudian kecepatan angin diperkirakan mencapai 30 knot sehingga kondisi tersebut membahayakan bagi pelayaran.
Romi Masri juga menambahkan dampak dari cuaca buruk tersebut juga menyebabkan kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat juga terganggu dengan kuatnya gelombang sehingga membahayakan proses bongkar muat barang maupun kendaraan bermotor.
"Kami berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi tersebut," katanya.
Pihaknya memastikan apabila kondisi cuaca membaik, maka rute pelayaran Meulaboh-Sinabang atau sebaliknya akan dibuka kembali dengan jadwal pada hari Selasa, Kamis dan Jumat, pungkas Romi Masri.
Baca juga: Cuaca buruk hentikan pelayaran Meulaboh-Sinabang
Baca juga: Pelayaran Meulaboh-Sinabang kembali normal
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019