dalam satu bulan terakhir ini sedikitnya ada 5 kasus kecelakaan laut yang terjadi di perairan Kepulauan Riau.
Kantor Basarnas Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau meminta nelayan di daerah itu berhati-hati saat melaut karena kondisi cuaca sedang buruk.
Menurut Kepala Basarnas Tanjungpinang, Mu'mun Maulana, saat ini angin bertiup dari selatan menuju utara, sehingga menyebabkan tinggi gelombang laut mencapai satu hingga dua meter.
"Jika cuaca sangat buruk, kami sarankan nelayan jangan melaut dulu," ujar Mu'min di Tanjungpinang, Minggu.
Dia juga menyarankan agar nelayan memastikan perlengkapan keselamatan ketika akan melaut, salah satunya life jacket.
Kemudian, tetap berpatokan dengan perkiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG setempat sebelum melaut.
SAR turut mencatat dalam satu bulan terakhir ini sedikitnya ada lima kasus kecelakaan laut yang terjadi di perairan Kepulauan Riau.
Kecelakaan laut dimaksud seperti pompong (perahu) tenggelam dihantam gelombang, kapal kandas, nelayan hilang kontak saat melaut dan terbaru ialah tabrakan kapal yang menyebabkan dua warga Batam terapung-apung selama 14 jam di Selat Singapura.
"Kami tetap siaga 24 jam dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang melakukan aktivitas di laut supaya tetap aman dan kondusif," sebut Mu'min.
Baca juga: BMKG: waspadai gelombang tinggi hingga empat meter di Indonesia
Baca juga: Basarnas evakuasi penumpang feri kandas di Kepri
Pewarta: Ogen
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019