BNPB: Sutopo jadi teladan dalam melayani publik

1 September 2019 22:05 WIB
BNPB: Sutopo jadi teladan dalam melayani publik
Dokumentasi - Seorang kerabat membawa foto Almarhum Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras.

Saya mendapatkan pesan berantai atas nama Pak Topo. Apakah ada penerbit yang berminat menulis tentang tentang kisah hidupnya. Terharu rasanya.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan Kepala BNPB berpesan agar setiap pejabat di BNPB dapat meneladani kinerja mendiang Sutopo Purwo Nugroho yang menjalankan tugas sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB untuk memberikan pelayanan publik yang prima.

"Meskipun semasa hidup telah divonis kanker stadium 4b. (almarhum) Sutopo tetap semangat melayani publik, terutama wartawan. Semoga juga dapat memberi contoh untuk pejabat publik di tempat lain," kata Agus saat peluncuran buku Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jakarta, Minggu.

Untuk mengenang Sutopo, BNPB memberi nama ruangan serbaguna lantai 15 dengan nama Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, yang mana telah menjadi ruangan dilakukannya setiap konferensi pers.

Baca juga: Kepala BNPB resmikan Ruang Sutopo Purwo Nugroho

Baca juga: Taspen berikan santunan ke ahli waris Sutopo Purwo Nugroho

 

Almarhum Sutopo Purwo Nugroho akan dimakamkan di Boyolali



Buku yang ditulis oleh Fenty Effendy menceritakan perjalanan hidup Sutopo.
"Pak Topo merupakan sosok yang menjaga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bertutur kata maupun pesan WA (Whatsapp). Sehingga memudahkan saya dalam menulis," ujarnya.

Najwa Shihab memandang sosok Sutopo sebagai cerminan dan dedikasi untuk pejabat publik.

"Saya mendapatkan pesan berantai atas nama Pak Topo. Apakah ada penerbit yang berminat menulis tentang tentang kisah hidupnya. Terharu rasanya. Saya kemudian mengajak sahabat saya, Fenty Effendy, dan penerbit Lentera Hati untuk bertemu Pak Topo di Narasi TV dan mulailah proses penulisan itu," ujar Najwa.

Buku yang bertajuk Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia berisikan 200 halaman dan terbagi dalam lima bagian, yakni Juru Bicara, Siasat Hati, Tarung, Terjebak Nostalgia dan Kesempurnaan Takdir.

Peluncuran buku itu jug dihadiri keluarga dari Sutopo, yakni ayah, ibu, adik, istri dan dua anaknya serta ratusan pengunjung.*

Baca juga: BNPB siap melepas tim ekspedisi Destana dari Banyuwangi

Baca juga: BNPB siapkan tiga nama pengganti Sutopo

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019