Rupiah menguat 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.194 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.198 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan inflasi pada Agustus 2019 yang mencapai 0,12 persen lebih rendah dibandingkan ekspektasi para analis di 0,16 persen dan lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen.
"Artinya, ekonomi dalam negeri masih bisa terkendali walaupun harga cabai dan emas melambung tinggi dan ini menandakan BI dalam pertemuan bulan September harus menahan suku bunga acuan alias tetap," ujar Ibrahim.
Bank Indonesia (BI) sendiri sudah dua kali menurunkan suku bunga acuan. Menurut Ibrahim, walaupun penurunan berikutnya masih terbuka, namun seyogyanya BI menahan diri dari penurunan suku bunga.
"Data inflasi yang cukup bagus bulan ini sebagai tanda ekonomi Indonesia membaik walaupun badai terus menerjang akibat perang dagang dan Brexit dan ini merupakan kunci penentu arah kebijakan moneter ke depan," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.189 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.185 per dolar AS hingga Rp14.201 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan penguatan rupiah menjadi Rp14.190 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.237 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah awal pekan masih lanjut menguat
Baca juga: Rupiah akhir pekan ditutup lebih "perkasa"
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, dipicu intervensi pasar Bank Indonesia
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019