• Beranda
  • Berita
  • Petani diimbau tidak terkecoh hujan yang mulai turun, ini alasannya

Petani diimbau tidak terkecoh hujan yang mulai turun, ini alasannya

2 September 2019 17:21 WIB
Petani diimbau tidak terkecoh hujan yang mulai turun, ini alasannya
ILUSTRASI: Dua petani menanam padi jenis ciherang di lahan sawah tadah hujan di Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. ANTARA/Aditya Pradana.

Adanya hujan intensitas sedang sampai lebat saat pancaroba ini, jangan beranggapan kalau sudah memasuki musim hujan

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau petani tidak terkecoh dengan hujan turun mulai akhir September sampai pertengahan Oktober mendatang karena baru memasuki pancaroba.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan dari koordinasi dengan BMKG Yogyakarta untuk wilayahnya musim hujan baru masuk November mendatang.

"Kami telah melakukan sosialisasi kepada petani supaya tidak melakukan penanaman terlebih dahulu, sebelum masuk musim hujan. Musim tanam nanti, baru dimulai November," kata Bambang,

Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan bantuan benih padi, untuk ditanam di sekitar 1.800 hektare lahan yang sempat gagal panen pada awal 2019.

"Kalau untuk luas lahan tanam di wilayah Gunung Kidul ada sekitar 45.000hektare. Itu untuk tanam jenis padi dan jagung," katanya.

Sementara itu, Kepala Kelompok Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum mengatakan masa pancaroba mulai dialami pada akhir September sampai pertengahan Oktober. Setelah itu secara berangsur memasuki musim kemarau.

Pada masa pancaroba ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama saat sore hingga malam hari yang juga disertai dengan petir dan angin kencang.

"Adanya hujan intensitas sedang sampai lebat saat pancaroba ini, jangan beranggapan kalau sudah memasuki musim hujan. Periode pancaroba, hujan belum konsisten per harinya, sehingga pola tanam diharapkan menyesuaikan iklim," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019