Kepala BBKSDA Sumut Dr Ir Hotmauli Sianturi, di Medan, Senin mengatakan, pihaknya meminta kepada warga yang terus semakin banyak berdatangan melihat satwa itu, agar tidak melakukan tindakan/perbuatan yang dapat melukai maupun membunuh tapir tersebut.
Selanjutnya, menurut dia, Tim BBKSDA melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Bandar Selamat, PTPN III dan Polsek Bandar Pulo segera menuju lokasi ditemukannya tapir tersebut.
Baca juga: Miliki kerajinan satwa dilindungi WNA asal Belanda diadili
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan keterbatasan petugas dan peralatan di lapangan Tim BBKSDA Sumut berkoordinasi dengan Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) agar dapat membantu melakukan evakuasi tapir.
Tim Evakuasi dari THPS datang ke lokasi, Sabtu (17/8) sekira pukul 19.00 WIB bersama BBKSDA Sumut dan dibantu warga memindahkan tapir, serta selanjutnya dibawa ke THPS untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca juga: TNI selamatkan ikan luimba-lumba terdampar di Pantai Tulungagung
Satwa tapir yang berhasil dievakuasi diidentifikasi berjenis kelamin betina, berumur sekitar 7 tahun dalam kondisi masih stress.
Hotmauli menyebutkan, informasi satwa liar tapir yang memasuki areal perkebunan PTPN III di Desa Bandar Selamat, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan pada tanggal 17 Agustus 2019, disampaikan Bidang Konservasi Wilayah II Pematang Siantar dari Manajer Taman Hewan Pematang Siantar sekira pukul 12.12 WIB.
Baca juga: Polisi amankan tiga ekor binturong
Kemudian, laporan dari petugas tenaga pengamanan hutan lainnya (TPHL) Resort Suaka Margasatwa Dolok Surungan I sekira pukul 13.00 WIB.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019