Hal itu diucapkannya kala bertindak sebagai pandit laga final Liga Champions 2018/19 antara Liverpool melawan Tottenham Hotspur di stasiun televisi beIN Sports, pada 1 Juni.
Liverpool saat itu menjadi juara usai mengalahkan Tottenham 2-0 berkat gol penalti Mohamed Salah yang dilengkapi Divock Origi di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol.
Setelah terluka dalam partai final musim sebelumnya, Jordan Henderson sukses menjadi kapten Liverpool kelima yang mengangkat trofi Liga Champions.
Adegan itu membuat Mourinho meramalkan Liverpool bisa kembali menjadi satu dari dua tim yang tampil kala partai final Liga Champions digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, pada 30 Mei 2020 nanti.
Jika ramalan itu terwujud, Liverpool bakal menjadi tim ketiga yang mencapai partai final tiga musim beruntun sejak era Liga Champions digelar pada 1992/93, menyusul Juventus pada 1996-1998 dan Real Madrid (2016-2018).
"Real Madrid mencapai final tiga musim beruntun. Kenapa Liverpool tidak bisa mencapai final tiga musim beruntun?" kata Mourinho selepas adegan Henderson mengangkat trofi Si Kuping Besar.
"Kenapa Liverpool, dengan tim sebaik ini, semangat sebesar ini dan rasa kebersamaan erat di antara pemain, manajer, klub dan suporternya. Kenapa tidak bisa?" ujar mantan pelatih Porto dan Inter Milan itu menambahkan.
Skuat mapan Liverpool bertemu Napoli lagi
Salah satu aspek yang dipaparkan dalam nubuat Mourinho untuk Liverpool, yakni tim yang baik, masih dijaga erat oleh sang manajer Juergen Klopp kala tim Merseyside Merah itu memasuki musim 2019/20.
Skuat Liverpool yang menjuarai Liga Champions 2018/19 sebagian besar masih dipertahankan kecuali tiga nama di level senior, yakni kiper Simon Mignolet, bek kiri Alberto Moreno dan penyerang Daniel Sturridge.
Namun, kecuali Sturridge yang mencetak satu gol demi membantu mengalahkan Paris Saint-Germain di fase penyisihan grup, kepergian pemain-pemain dari tim senior itu tak banyak mempengaruhi nyawa permainan Liverpool untuk menyongsong musim baru.
Lini depan masih mengandalkan Sadio Mane, Roberto Firmino dan Salah yang musim lalu mengemas 69 gol di antara mereka. Sang kapten Henderson melanjutkan peran barunya di lini tengah dibantu Fabinho yang kian ajeg sebagai jangkar.
Lini pertahanan yang masih dikomandoi Pemain Terbaik Eropa 2018/19 dan calon penerima Ballon d'Or, Virgil van Dijk, dengan dua bek sayap penyumbang assist Andy Rpbertson di kiri dan Trent Alexander-Arnold di kanan.
Jika ada satu-satunya kekhawatiran adalah sektor kiper, yang memperlihatkan Alisson Becker dibalut cedera ketika musim anyar Liverpool di Liga Inggris baru berlangsung 38 menit pada 9 Agustus lalu.
Legiun Brasil yang baru dianugerahi gelar Kiper Terbaik Liga Champions 2018/19 itu diprediksi menepi empat hingga enam pekan dan tentunya Klopp berharap ia bisa kembali ketika Liverpool melakoni laga pertama penyisihan grup musim ini pada 17 September.
Liverpool tergabung di Grup E Liga Champions 2019/20 bersama Napoli, Red Bull Salzburg dan KRC Genk.
Napoli untuk dua musim beruntun menjadi lawan satu grup Liverpool dan tim Italia itu terbukti menjadi kontestan yang menyulitkan. Musim lalu, langkah Liverpool hampir terhenti di fase grup jika saja atmosfer Anfield tak membantu mereka mengalahkan Napoli di laga pemungkas.
Musim ini, Napoli punya senjata baru dalam diri Hirving Lozano yang didatangkan dari PSV Eindhoven serta Kosta Manolas yang kini bakal menjadi tandem Kalidou Koulibaly sebagai palang pintu pertahanan.
Pun demikian, jika dibandingkan Salzburg ataupun Gengk di atas kertas Liverpool dan Napoli memiliki peluang sangat besar untuk melenggang lolos ke babak gugur mewakili Grup E.
Artinya, jika semua berjalan lancar, Liverpool satu langkah lebih dekat menuju mewujudkan nubuat Mourinho untuk mencapai partai final Liga Champions tiga musim beruntun.
Belanja untuk prestasi
Mourinho memang meramalkan Liverpool untuk mencapai partai final Liga Champions 2019/20, namun tak serta merta ia mengeliminir tim-tim raksasa Eropa sebagai kandidat kuat.
Juventus, Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain, Manchester City, Barcelona, Real Madrid dan Atletico Madrid adalah tujuh tim lain yang masuk daftar pendek Mourinho untuk mencapai partai final Liga Champions 2019/20.
Tak seperti Liverpool yang memilih untuk menjaga kemapanan skuat mereka dan Klopp menghindari risiko kehadiran nama bintang baru terhadap chemistry di ruang ganti, tim-tim tersebut sangat aktif lantai bursa transfer pemain.
Juventus mendatangkan enam pemain baru dan yang paling mentereng adalah bek muda kaliber bintang, Matthijs de Ligt, yang musim lalu menorehkan kisah Cinderella berujung tragis bersama Ajax. Mereka juga punya nakhoda baru dalam diri Maurizio Sarri yang diharapkan mampu mengoptimalkan megabintang juara liga kali Liga Champions Cristiano Ronaldo.
Muenchen juga mendatangkan pemain baru dalam jumlah yang sama, termasuk mantan pemain Liverpool Philippe Coutinho yang berusaha merestorasi kariernya yang menjadi redup karena tekanan Nou Camp.
PSG mungkin butuh waktu untuk memulihkan diri dari saga transfer sarat drama Neymar yang akhirnya memutuskan bertahan, namun inti kekuatan yang ada di Kylian Mbappe bakal mendapat tambahan dengan kedatangan Pablo Sarabia, Idrissa Gueye dan Abdou Diallo.
Manchester City tetap royal berbelanja seperti biasanya dan manajer Pep Guardiola punya senjata baru dengan kedatangan Angelino, Joao Cancelo dan tentunya Rodri Hernandez.
Barcelona juga memperkuat skuat mereka dengan membeli enam pemain anyar, termasuk bintang muda Frenkie de Jong dan juara dunia Antoine Griezmann, yang diharapkan mampu meringankan beban sang megabintang Lionel Messi.
Atletico Madrid termasuk salah satu klub yang paling aktif di bursa transfer dengan membeli sembilan pemain baru, termasuk remaja termahal di dunia, Joao Felix, yang bakal menjadi senjata andalan pelatih kepala Diego Simeone.
Dan tentunya Real Madrid, yang akhirnya mendapatkan Eden Hazard sebagai penerus tahta nomor punggung tujuh di bawah asuhan Zinedine Zidane, pelatih yang bukan saja mencapai tiga kali final Liga Champions tapi juga menjuarainya.
Istanbul, kota yang jadi saksi keajaiban Steven Gerrard dkk 14 tahun silam, akan menjadi panggung pembuktian bagian mana dari nubuat Mourinho yang terbukti.
Antara Liverpool yang menjaga kemapanan skuatnya atau tim-tim raksasa lain yang aktif berbelanja di bursa transfer demi sebuah tujuan yang sama, prestasi mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019