"Rasanya khas, belum ada dimanapun di Kota Padang. Itu karena kita benar-benar mendatangkan bumbunya dari Maroko, Afrika," kata GM Kyriad Bumi Minang, Fadjri Roesman di Padang, Selasa.
Bumbu dan kari dari Maroko sangat kaya dengan rempah sehingga memiliki ciri rasa yang khas dan "panas".
Warna nasi gorengnya kuning seperti nasi kunyit, tetapi aromanya harum khas. Bersama nasi disajikan kerupuk emping dan mentimun.
Rasanya benar-benar khas, namun tetap "bersahabat" di lidah. Enak.
Baca juga: Sepiring ketupat gulai paku yang melegenda dari Cililitan
Baca juga: Nostalgia hidangan Padang Peranakan dengan kopi dan martabak langka
Selain bumbu, kata Fadjri, daging yang digunakan juga menjadi unggulan karena daging dari kambing yang masih muda umur 1-1,5 tahun sehingga teksturnya sangat empuk.
Nasi goreng kambing Maroko itu selalu fresh karena baru akan dibuatkan oleh chef saat ada pesanan. Jadi konsumen tidak akan pernah dapat nasi goreng "dingin".
Fadjri menyebut penggunaan bumbu asli dari Maroko adalah untuk memberikan sensasi berbeda kepada pelanggan. Nasi goreng adalah sajian khas nusantara yang sangat banyak varian. Di Padang saja mungkin ada puluhan bahkan mungkin ratusan varian nasi goreng.
Namun, ia yakin nasi goreng khas Maroko belum ada di Padang, sehingga bisa menjadi salah satu alternatif bagi pecinta kuliner di Padang.
Al Fresco merupakan restoran dengan konsep luar ruangan selaras dengan artinya dari bahasa Italia, artinya makan di luar ruangan yang memiliki suasana alami, segar, dan asri.
“Kebetulan di depan Kyriad Hotel Bumiminang ada lahan luas dengan suasana yang sejuk dan banyak pohon-pohon. Kita manfaatkan untuk restoran,” kata Fadjri.
Harga yang disematkan sekitar Rp49 ribu untuk satu porsi nasi goreng kambing Maroko.
Selain nasi goreng, resto itu juga menawarkan kuliner khas lain yaitu sate kambing brondong. 10 tusuk sate kambing muda yang empuk ketika dimakan.
Resto itu buka setiap malam pukul 19.30 WIB. Pengunjung juga akan terhibur dengan live musik yang dihadirkan.*
Baca juga: Berkah Ramadhan juga dirasakan pedagang lemang, makanan khas Padang
Baca juga: Mengembalikan nama baik Sate Padang lewat festival
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019