"Sungai Serayu ini biotanya atau ikan endemiknya sudah punah. Udang galah sudah sangat sedikit, mungkin tidak ada lagi. Ikan dewa, baung, dan tawes juga sulit ditemukan di sini," ujar Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto usai kegiatan penyebaran benih ikan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Selasa.
Melihat kondisi itu, KKP kemudian merancang pengembalian kehidupan ikan-ikan asli Sungai Serayu, melalui penyebaran benih di perairan tersebut.
Selain mendukung pelestarian makhluk laut di Sungai Serayu, KKP juga berupaya membantu kehidupan masyarakat sekitar perairan yang membentang sejauh 181 kilometer itu.
Dukungan tersebut berupa pemberian 70 paket calon induk ikan lele kepada kelompok pembudidaya ikan serta revitalisasi unit perikanan rakyat.
Slamet Soebjakto menjelaskan pemberian bantuan dengan jumlah total mencapai Rp302.500.000 ini diberikan bukan tanpa alasan.
Menurut dia, Kabupaten Banjarnegara termasuk daerah dengan klasifikasi minapolitan kategori A, yang berarti sudah didukung dengan sejumlah kegiatan perikanan mandiri, di antaranya di bidang budidaya dan pembenihan ikan, penyediaan pakan, serta minapadi.
"Jadi kabupaten ini termasuk wilayah percontohan bagi daerah lain, sehingga perlu kita dukung pengembangan potensinya," jelas Slamet.
Selain dari pemerintah pusat, Slamet Soebjakto berharap pemerintah daerah juga dapat memberikan perhatian lebih kepada keberlangsungan hidup pembudidaya ikan di Kabupaten Banjarnegara, agar perekonomian mereka terus meningkat.
Baca juga: Pemkot Palembang tebar 10 ribu benih ikan ke Sungai Musi
Baca juga: Produksi benih ikan lele di Kudus terkendala cuaca
Baca juga: Menteri Susi tebar ribuan benih bandeng dan rajungan
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019