• Beranda
  • Berita
  • Hanya 6,06 persen siswa di Indonesia mampu membaca dengan baik

Hanya 6,06 persen siswa di Indonesia mampu membaca dengan baik

3 September 2019 16:52 WIB
Hanya 6,06 persen siswa di Indonesia mampu membaca dengan baik
Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji dan Ahmad Rizali (Indriani)

Berdasarkan data dari Central Connecticut State University, kemampuan literasi siswa kita peringkat 60 dari 61 negara,

Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan siswa Indonesia baru sekedar bisa membaca namun masih kesulitan dalam memahami apa arti dari bacaan yang dibacanya tersebut.

"Hasil dari penilaian yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni "Indonesian National Assesment Programme", hanya 6,06 persen siswa di Tanah Air yang memiliki kemampuan membaca yang baik. Sisanya yakni 47,11 persen cukup dan 46,83 persen lagi memiliki kemampuan membaca yang kurang," ujar Indra di Jakarta, Selasa.

Kemampuan baca yang baik tersebut didapat dari hasil latihan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya saat TK, tidak diajarkan membaca, menulis dan berhitung (calistung), melainkan lebih banyak mendengarkan cerita. Kemudian saat SD mulai membaca secara bertahap.

Baca juga: Kemenristekdikti: SCKD "jembatan" bagi peneliti pemula bermitra

Menurut dia, minat baca siswa masih rendah terbukti dari sulitnya siswa memahami bacaan. Siswa kesulitan dalam memahami soal-soal cerita. Oleh karena itu, dia meminta agar informasi yang diberikan benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

"Berdasarkan data dari Central Connecticut State University, kemampuan literasi siswa kita peringkat 60 dari 61 negara, sedangkan untuk proyek literasi peringkat 15 dari 61 negara," tambah dia.

Meski banyak terdapat sarana prasarana yang disediakan untuk siswa dan masyarakat, bukan serta-merta minat baca menjadi meningkat. Begitu juga kompetensi dibidang literasi yang juga masih kurang.

Baca juga: AP I ajak siswa kenali daerah Indonesia melalui SMN

Pegiat pendidikan lainnya, Ahmad Rizali, meminta agar sekolah menanamkan kebiasaan membaca pada siswa. Program Kemendikbud yakni 15 menit membaca sebelum belajar, juga dinilai efektif dalam meningkatkan minat baca.

"Pemerintah sebaiknya fokus pada peningkatan minat baca untuk siswa SD, karena merupakan landasan bagi pendidikan selanjutnya. Perlu dipikirkan apa program lainnya untuk meningkatkan minat baca siswa ini," harap Ahmad Rizali.

Baca juga: AP II bersama SMN Sumsel rayakan Kemerdekaan di Bandara Tjilik Riwut

Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019