"Olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) kecelakaan beruntun ini menggunakan metode traffic analysis yang menggunakan laser scanner tiga dimensi," kata Kompol Deni Setiawan dari Tim Traffic Accident Analysis Korlantas Mabes Polri, usai olah TKP di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 wilayah Purwakarta, Jawa Barat.
Olah TKP dilakukan jajaran kepolisian dari Polda Jabar dan Mabes Polri sejak Selasa pagi hingga siang hari.
Ia mengatakan, olah TKP dilakukan untuk menganalisa peristiwa kecelakaan beruntun yang menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan puluhan korban mengalami luka-luka.
Baca juga: Satu keluarga di Bekasi jadi korban kecelakaan maut Tol Cipularang
Baca juga: CCTV sekitar mati saat kecelakaan maut cipularang terjadi
Baca juga: Menhub minta Jasa Marga pasang rambu tegas cegah kecelakaan Cipularang
Melalui olah TKP yang menggunakan laser scanner tiga dimensi, maka akan diketahui penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut.
"Dengan menggunakan laser scanner tiga dimensi, berarti akan direkam semua yang terjadi di TKP. Setelah semua kejadian terekam, baru akan dilakukan rekonstruksi dengan menggunakan software khusus," kata dia.
Sementara itu, selama olah TKP petugas memberlakukan contraflow di jalan Tol Cipularang arah Jakarta, mulai dari Kilometer 96 hingga Kilometer 90.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru, mengatakan rekayasa lalulintas dengan contraflow dilakukan untuk memperlancar olah TKP.
Selain itu, pengalihan arus juga diberlakukan, bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Cikamuning dan masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui Gerbang Tol Jatiluhur.
Sementara itu, kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta pada Senin (2/9) melibatkan 21 kendaraan. Beberapa kendaraan hangus terbakar.
Delapan korban meninggal dunia dan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019