Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, penyuluh perikanan yang ditempatkan di berbagai daerah juga perlu mengikuti arus era milenial dalam menyampaikan penyuluhannya agar sesuai dengan konsep industri 4.0 yang selama ini dicanangkan pemerintah.Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, sistem penyuluh perikanan dituntut untuk mengikuti arus era milenial untuk dapat berkembang
"Seluruh penyuluh perikanan harus memiliki tiga karakteristik utama yakni enlightening (mencerahkan), enrichment (memperkaya) dan empowerment (memberdayakan). Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, sistem penyuluh perikanan dituntut untuk mengikuti arus era milenial untuk dapat berkembang," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Sjarief Widjaja, salah satu ciri era milenial dan industri 4.0 adalah penggunaan digitalisasi, sedangkan berbagai inovasi digital yang berkembang pada saat ini dinilai dapat mendukung penyuluh agar para nelayan mendapatkan informasi dan teknis pengembangan usaha perikanan nasional dengan baik.
Ia mengemukakan, penyuluh perikanan harus memiliki kemampuan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat serta dapat mengubah perilaku dan sikap pelaku utama dari tidak tahu menjadi tahu.
Selain itu, ujar dia, penyuluh juga diharapkan untuk dapat mengubah perilaku dan sikap pelaku utama dari tidak mau menjadi mau, serta dapat memberdayakan masyarakat dari tidak mampu menjadi mampu dan menginisiasi untuk menciptakan sesuatu dalam rangka mengubah hidup pelaku utama dan pelaku usaha.
"Penyuluh harus memiliki upaya untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha. Karenanya, penyuluh perikanan juga harus memiliki tiga komponen utama yakni knowledge (pengetahuan), skill (keahlian), dan attitude (sikap). Itulah mengapa KKP menyatukan antara research and human resources pada BRSDM," katanya.
Dengan demikian, lanjut Kepala BRSDM KKP, berbagai ilmu yang didapat oleh kalangan penyuluh juga semuanya berasal dari hasil riset terbarukan.
Sjarief juga mendorong seluruh penyuluh perikanan untuk membangun paradigma menjadi penyuluh perikanan milenial. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Juli 2019, KKP diketahui memiliki sebanyak 2.916 Penyuluh Perikanan PNS yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris BRSDM Maman Hermawan menuturkan bahwa penyuluh perikanan merupakan ujung tombak program KKP di masyarakat.
"Pejabat fungsional penyuluh perikanan memiliki peran yang sangat penting dan dituntut dalam kinerja organisasi baik langsung dan tidak langsung di tingkat pusat dan daerah secara riil, dengan tidak mengesampingkan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kota," ujar Maman Hermawan.
Pihaknya juga mengutarakan harapannya agar momentum UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dapat menjadi spirit kerja yang dilandasi etos kerja tinggi bagi penyuluh perikanan PNS untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik, bertanggung jawab, jujur, profesional, serta ikhlas dalam pengabdian, serta mampu berkompetisi dalam era persaingan global sebagai talenta unggul dengan inovasi dan kreativitas berpikir.
Baca juga: Penyuluh perikanan di Biak jadi pegawai pemerintah pusat
Baca juga: Pengamat: KKP harus optimalkan penyuluh untuk data garam akurat
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019