"(Sekarang) sudah gak demam panggung lagi, kalau pressure pasti ada. Nothing to lose aja. Mungkin justru lawannya yang terbebani," kata Susanto saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Susanto akan tampil mewakili Indonesia pada Piala Dunia Catur 2019. Ia berhak tampil di ajang bergengsi tersebut setelah menjadi juara kawasan Zona 3.3 Asia Timur 2019.
Namun pecatur berusia 31 tahun ini akan bertemu lawan berat sejak putaran pertama. Ia akan ditantang GM Sergey Karjakin, yang pernah menjuarai ajang ini pada 2015.
Untuk itu, Susanto menuturkan bahwa ia akan melakukan langkah-langkah kejutan agar dapat memelihara peluang lolos ke putaran kedua.
"Akan ada langkah-langkah kejutan di segi opening atau permainan middle. Soalnya kalau permainan biasa sudah terbaca sama dia," tuturnya.
Dari dua kali partisipasinya di Piala Dunia Catur, Susanto belum pernah mampu melewati putaran pertama. Hal itu diakuinya membuat ia penasaran dan berupaya keras untuk menembusnya pada kesempatan tahun ini.
Namun, menjelang keberangkatannya ke Rusia, Susanto menuturkan bahwa bantuan dari berbagai pihak bagi dirinya secara khusus, dan cabang olahraga catur secara umum, sangat minim.
Ia memberi contoh pelaksanaan pelatihan nasional (Pelatnas) SEA Games yang harus terhenti sementara karena PB Percasi masih menunggu klausul perubahan mengenai bantuan pelatnas dari Kemenpora.
"Kalau dari atlet yang sangat terganggu, karena sekarang jadi latihan sendiri-sendiri," ujarnya.
Baca juga: Susanto Megaranto incar kemenangan catur cepat di Piala Dunia
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019