"Untuk Indonesia, paling lama dirilis satu bulan setelah peluncuran ini," ujar Vice President Marketing of Black Shark Global Yang Sun saat berbincang di Kuala Lumpur, Selasa (3/8).
Yang Sun mengatakan perusahaannya belum memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen seperti yang disyaratkan dalam regulasi pemerintah Indonesia.
"Sekarang sedang proses terakhir TKDN dengan skema software," ujar Yang Sun.
Baca juga: Ponsel gaming Black Shark 2 Pro resmi meluncur di Asia Tenggara
Yang Sun juga memastikan spesifikasi ponsel yang masuk pasar Indonesia akan sama dengan produk yang diluncurkan di Malaysia walaupun dengan sedikit perbedaan harga.
"Selain seri Pro, kami juga bakal meluncurkan Black Shark 2 versi standar. Keduanya bakal meluncur bersamaan. Harga Black Shark 2 Pro di Indonesia tidak akan jauh dengan di Malaysia, hampir sama," kata tentang dua versi produk untuk pasar Indonesia.
Black Shark 2 Pro menggunakan teknologi UFS 3.0, sistem pendingin cair multilayer dengan sentuhan paling pertama yang dapat mengurangi suhu core pada CPU hingga 14 derajat. Sistem pendingin itu menjadi bukti bagi kinerja Snapdragon 855 Plus.
Ponsel Black Shark 2 Pro dibanderol dengan harga 2.499 RM atau sekitar Rp8 jutaan untuk varian 8GB/128GB dan 2.999 RM atau sekitar Rp10 jutaan untuk 12GB/256GB.
Baca juga: Potensi pasar ponsel gim di Indonesia lebih besar dari China
Simak video Black Shark 2 Pro di sini:
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019