Perangkat baru yang ditunggu pasar Negeri Ginseng tersebut semula akan diluncurkan di pasar AS pada April. Tapi, rencana peluncuran di AS tertunda karena cacat layar yang terdeteksi pada perangkat contoh.
Menurut sumber dari salah satu operator seluler di Korea Selatan kepada Reuters, ponsel pintar tersebut akan dibanderol 2,4 juta won (sekitar Rp28 juta). Di sisi lain, Samsung menolak memberikan komentar.
Baca juga: Samsung konfirmasi peluncuran Galaxy Fold pada September
Samsung berjanji mengusung era baru ponsel layar lipat sebagai bagian dari upaya untuk menghadirkan inovasi di tengah pasar smartphone yang telah jenuh.
Perusahaan tersebut, pada Juli, mengumumkan kesiapan mereka untuk menjual Galaxy Fold pada September dengan catatan telah melakukan sejumlah perubahan, termasuk memperkuat engsel. Engsel pada layar lipat itu dinilai para pengulas perangkat sebagai masalah.
Penundaan tersebut kemudian berdampak pada angka penjualan raksasa teknologi Korea Selatan itu. Galaxy Fold semula diharapkan dapat memberikan peningkatan pendapatan selama musim panas.
Baca juga: Mudah rusak, Samsung Galaxy Fold versi "perbaikan" hadir September
Samsung tengah menawarkan pra-registrasi untuk Galaxy Fold di situs web AS.
Pada Agustus, perusahaan teknologi kompetitor asal China, Huawei, juga menunda rencana peluncuran pada September untuk produk ponsel layar lipat pertama mereka.
Berbeda dengan Samsung, penundaan peluncuran ponsel layar lipat Huawei karena perusahaan tersebut masuk dalam daftar hitam perdagangan AS dan mengancam akses Huawei ke Android milik Google yang ada di AS.
Baca juga: Samsung buka pra-registrasi Galaxy Fold di AS
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019