"Negara berhutang budi pada pencak silat karena mampu meraih banyak emas di Asian Games 2018. Makanya pencak silat tidak kami delete dari PON. Kita nanti kualat," kata Seskemenpora Gatot S Dewa Broto di sela pembukaan pameran foto Haornas 2019 di Lobi kantor Kemenpora Jakarta, Rabu.
PON 2020 Papua sesuai dengan rencana awal akan mempertahankan 47 cabang olahraga, namun seiring berjalannya waktu jumlah cabang akan dipangkas menjadi 37 cabang saja. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pengurangan cabang diantaranya soal kesiapan tuan rumah.
Gatot menjelaskan hingga saat ini belum ada finalisasi jumlah cabang olahraga yang diakan dipertandingkan di PON 2020 meski sudah banyak informasi yang keluar di lapangan. Pihaknya berharap pihak terkait menunggu keputusan finalnya.
"Menpora yang akan mengumumkan secara langsung. Yang jelas keputusan nanti akan mempertimbangkan banyak aspek. Suka tidak suka, kecewa pasti ada. Ini demi Papua dan Indonesia," kata Gatot S Dewa Broto menambahkan.
"Kesampingkan ego. Jangan memberikan beban yang berlebihan pada Papua," kata mantan Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora itu.
Dari 37 cabang olahraga yang dipertandingkan di PON 2020 Papua mayoritas cabang olimpiade. Namun, ada cabang olimpiade bakal tercoret yang diantaranya balap sepeda balap untu disiplin MTB dan BMX, polo air, dan bola tangan. Pada khusus balap sepeda sudah melakukan Pra PON.
Untuk persiapan sendiri saat ini memang sedang berjalan mengingat kejuaraan empat tahunan ini digelar di banyak kota. Namun, dengan adanya pemangkasan atau rasionalisasi ini, jumlah kota lokasi pertandingan juga akan dipangkas menjadi tiga yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika.
Baca juga: Gubernur Papua: Persiapan PON XX capai 50 persen
Baca juga: Cabang olahraga PON 2020 dipangkas menjadi 37
Baca juga: Kemenpora pastikan PON 2020 tetap digelar di Papua
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019