• Beranda
  • Berita
  • Dampak likuefaksi, 450 hektare sawah Parigi Moutong jadi lahan jagung

Dampak likuefaksi, 450 hektare sawah Parigi Moutong jadi lahan jagung

4 September 2019 13:27 WIB
Dampak likuefaksi, 450 hektare sawah Parigi Moutong jadi lahan jagung
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan  Parigi Moutong Nelson Metubun (kiri) saat panen raya jagung. (Antaranews Sulteng/Istimewa)

Jika perbaikan irigasi nanti sudah selesai, petani kembali menanam padi seperti sedia kala

Sekitar 450 hektar lahan persawahan milik petani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dialihkan sementara ke pertanaman jagung karena sistem pengairan belum maksimal.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebuan Parigi Moutong Nelson Metubun yang dihubungi, Rabu, mengatakan peralihan sementara akibat perbaikan irigari yang rusak ditimbulkan dampak gempa, sehingga berimbas pada 450 hektare lahan persawahan di Kecamatan Sausu.

"Petani berinisiatif mengganti tanaman padi dengan tanaman lain yang tidak membutuhkan konsumsi air terlalu banyak, sehingga kegiatan pertanian tetap berjalan," ungkap Nelson.

Menurut dia, dampak gempa, tsunami dan likuefaksi yang menghantam Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan sebagian wilayah Parigi Moutong tidak mempengaruhi kegiatan pertanian di kabupaten tersebut, meski pun sebagian area persawahan mengalami kerusakan.

Penggantian jenisa tanaman menjadi langkah alternatif bagi petani agar mereka tetap bisa mengolah lahan dengan menanam jagung sebagai salah satu komoditas unggulan di kabupaten itu.

"Jika perbaikan irigasi nanti sudah selesai, petani kembali menanam padi seperti sedia kala," kata Nelson.

Di kabupaten itu, pertanian masih menjadi sektor pertanian unggulan, khususnya padi dan jagung, di samping kelautan dan perikanan, sehingga sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup mereka di sektor-sektor tersebut.

Tahun 2019 pemerintah menarget luas tanam jagung di Parigi Moutong sebesar 13.718 hektare, terjadi peningkatan cukup tinggi dibanding 2018 yang hanya 8.117 hektare. Demikian pula dengan komoditas padi sawah yang ditarget 51.871 hektare.

Nelson menilai peningkatan target dilihat dari realisasi produksi tahun sebelumnya yaitu jagung sebanyak 33.287 ton per tahun dan padi 267.513 ton per tahun.

Pada komoditas jagung, target luas panen sebesar 13.065 hektare dengan produktivitas 48,28 kwintal per hektare dan produksi diperkirakan bisa mencapai 63.076 ton per tahun.

"Meski sebagian wilayah Parigi Moutong terdampak bencana, namun petani di kabupaten ini masih bisa meningkatkan produksi pertanian mereka," ujar Nelson.

Baca juga: Irigasi Gumbasa rusak akibat gempa, pertanian di Sigi banyak terlantar

 

Pewarta: Muhammad Hajiji/Moh Ridwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019