BPJT optimistis, tapi semua tergantung pada kecepatan pembangunan, sehingga pihaknya membutuhkan kerja sama dari para pemilik lahan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berharap pembangunan seluruh seksi Tol Cisumdawu di Jawa Barat dapat tuntas pada 2020.
"Harapan kami semua tuntas pada 2020, sampai ujung akhir tol ini," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit di Tol Cisumdawu, Kamis.
Selain itu Danang menambahkan bahwa kalau pembangunannya sudah selesai, Tol Cisumdawu pasti langsung dioperasikan.
Menurut dia, BPJT optimistis, tapi semua tergantung pada kecepatan pembangunan, sehingga pihaknya membutuhkan kerja sama dari para pemilik lahan.
"Kalau secara konstruksi pembangunan tol bisa tuntas dalam setahun," kata Danang.
Baca juga: KSP usul jalan tol sodetan dari Tol Cisumdawu ke Pelabuhan Patimban
Terkait pembebasan lahan di seksi VI atau ujung akhir Tol Cisumdawu, BPJT yakin pembangunan di seksi VI Tol Cisumdawu itu tidak terlalu sulit karena lahannya milik Perhutani.
Selain itu yang juga penting adalah para kontraktor juga mampu mengerjakan tol tersebut, sehingga akan didorong terus agar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Proyek Tol Cisumdawu diperkirakan akan memiliki panjang 60,47 km dengan total seksi mencapai enam.
Seksi I dan Seksi II proyek jalan tol ini digarap oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR.
Sementara itu komposisi pemangku kepentingan untuk Seksi III hingga VI terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Jasa Sarana, PT Brantas Abipraya, PT PP (Persero), dan PT Waskita Karya Tbk.
Biaya investasi untuk proyek Tol Cisumdawu itu, katanya, diperkirakan sebesar Rp8,41 trilliun, sedangkan biaya konstruksinya diperkirakan mencapai Rp5,58 triliun.
Sementara itu biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Cisumdawu diperkirakan mencapai Rp4 triliun.
Baca juga: BPJT berharap permen "rest area" jalan tol terbit tahun ini
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019