• Beranda
  • Berita
  • Pesan berantai dan letusan suar kerap tandai tawuran di Manggarai

Pesan berantai dan letusan suar kerap tandai tawuran di Manggarai

5 September 2019 15:15 WIB
Pesan berantai dan letusan suar kerap tandai tawuran di Manggarai
Sejumlah petugas berseragam polisi disiagakan di sekitar Jalan Tambak, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019), usai aksi tawuran yang melibatkan warga antarkampung. (ANTARA/Andi Firdaus)
Rangkaian peristiwa tawuran antarwarga di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, kerap ditandai dengan pesan berantai dan letusan suar, ujar Ketua RW05 Manggarai, Isnu Dwi Haryanto.

"Dalam sepekan ini sudah tiga kali peristiwa tawuran terjadi. Pertama pada Senin (2/9) menjelang Maghrib, Selasa (3/9) dini hari, dan puncaknya Rabu (4/9) sore. Selalu ditandai dengan pesan berantai dan letusan suar," katanya saat ditemui ANTARA di kediamannya di Manggarai Jakarta, Kamis siang.

Lima jam menjelang tawuran berlangsung di atas jembatan rel kereta Jalan Tambak, Rabu (4/9), sekitar pukul 17.00 WIB, kata dia, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat telah menerima pesan berantai melalui Whatsapps.

"Isinya, 'Akan terjadi penyerangan jam 5'. Saya membaca pesan itu dari salah satu warga yang ikut terlibat tawuran jam 13.00 WIB," katanya.

Isnu pun bergegas berkoordinasi dengan perangkat kelurahan dan kecamatan untuk berkumpul di depan Pos Polisi Pasar Rumput dengan harapan bisa mengantisipasi tawuran.

Namun saat Isnu dan tokoh masyarakat setempat sedang menunggu kedatangan Camat Tebet, suara letusan suar dan senapan buru jenis dorlok terdengar.

Menurut Isnu tujuan dari letusan suar (kembang api) dan dorlok (senapan buru dengan peluru gotri) adalah untuk memancing kedatangan lawan.

Isnu menyebut suara letusan itu berasal dari warga Tenggulun Menteng, Jakarta Pusat untuk memancing kedatangan massa dari warga RW05, RW06 dan RW12 Manggarai.

"Tidak lama kemudian, saya dapat kabar ada keributan di atas rel kereta," katanya.

Kekuatan massa yang bertikai saat itu, kata Isnu, cukup imbang. Sekitar 50 orang lebih.

Baca juga: BNN: Kecil kemungkinan tawuran Manggarai rekayasa pengedar narkoba

Baca juga: Tawuran Manggarai, warga, camat, dan lurah akan bertemu atasi tawuran

Baca juga: Tawuran Manggarai, BNN dalami modus peredaran narkoba


Kerusuhan yang berlangsung di atas jembatan rel kereta Jalan Tambak berlangsung sekitar 30 menit. Tidak lama berselang kedua massa bergeser menuju Jembatan Jayakarta dekat simpang Lampu Merah Pasar Rumput.

Keributan massa di lokasi itu hanya berlangsung sekitar 15 menit setelah dibubarkan oleh polisi.

Isnu mencatat hanya dua warga RW05 Manggarai yang mengalami luka ringan akibat lemparan batu.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019