Peneliti sosial vokasi UI Devie Rahmawati mengatakan faktor identitas menjadi penyebab terjadinya tawuran di kawasan Manggarai Rabu lalu (5/9).... ini adalah faktor yang berbasis identitas. Oleh karenanya hal hal yang memicu kekerasannya itu bisa hal-hal yang sangat sepele...
"Kalau remaja berbeda, ini adalah faktor yang berbasis identitas. Oleh karena itu hal hal yang memicu kekerasannya itu bisa hal-hal yang sangat sepele," kata dia saat dihubungi Antara, Kamis.
Menurut dia tawuran yang dilakukan oleh anak muda berbeda dengan motif yang dilakukan orang dewasa yang berhubungan dengan tanggung jawab seperti motif ekonomi atau perebutan sumber daya seperti perebutan lahan.
Kurangnya perhatian orangtua dan sekolah dalam memberikan ruang bagi anak muda untuk mengeksplorasi diri dalam pencarian identitas di Indonesia menjadi penyebab terjadinya kejadian seperti tawuran di Manggarai.
"Kalau di luar negeri, sekolah sangat fokus membuat banyak ekstrakurikuler sedangkan di Indonesia yang diperhatikan hanya anak-anak berprestasi. Anak yang biasa saja justru tidak diperhatikan," kata dia.
Oleh karena itu dalam hal ini, anak- anak yang terlibat tawuran Manggarai hanyalah korban dari sistem yang tidak berpihak pada mereka.
Sebelumnya, dalam tawuran di Manggarai, Rabu lalu (4/9), menurut kesaksian masyarakat setempat banyak pelaku yang masih berusia muda diduga berstatus dari pelajar dan mahasiswa.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya tawuran yang menyebabkan layanan kereta sempat KRL terhenti itu.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019