Pemerintah Provinsi Banten mendukung rencana dan proses pembuatan film "Petualangan Si Ja’un dari Baduy”, karena film tersebut secara langsung akan menampilkan atau mempopulerkan identitas kultural Banten.bukan sekedar film komedi, tetapi sebuah film yang kaya pesan moral dengan kemasan jenaka
Penulis skenario film “Si Ja’un” Uten Sutendi usai bertemu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Serang, Kamis, mengemukakan kegembiraannya atas dukungan Pemprov Banten untuk pembuatan film tersebut.
Pertemuan Uten Sutendy dengan Wakil Gubernur Banten itu sendiri berlangsung di
kediaman pribadi Andika Hazrumy di Cipocok Serang, Banten.
Pada pertemuan dengan Wakil Gubernur Banten, penulis skenario film “Petualangan Si Ja’un dari Baduy” yang juga novelis terkemuka di Banten itu
didampingi oleh Dedi Setiadi (Sutradara Senior) dan Dony Ramadhan (Produser).
Ia mengatakan, pertemuan dengan Wagub Banten yang membahas rencana pembuatan film “Si Ja’un” yang biasa disebut “Si Kabayan dari Banten” itu berlangsung dalam suasana rileks dan akrab.
“Alhamdulillah, dukungan Wagub Banten menambah semangat kami yang Insya Allah akan memproses pembuatan film ‘Petualangan Si Ja’un dari Baduy’ dalam waktu dekat,“ kata Uten.
Film tentang nilai-nilai luhur Warga Baduy yang berdomisili di Kabupaten Lebak Banten itu sendiri diangkat dari novel “Petualangan Si Ja’un dari Baduy” karya Novelis Uten Sutendy.
Mengutip Wagub Banten, Uten mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap rencana dan proses
pembuatan film, baik dari sisi kemudahan perijinan dan mediasi kerja sama dengan pihak swasta (investor) maupun dukungan masyarakat dan penonton.
Secara pribadi Wagub Banten juga sangat senang dan gembira dengan adanya rencana pembuatan film tersebut serta akan mendukung semaksimal mungkin untuk
kesuksesan film pertama yang secara langsung akan menampilkan dan
mempopulerkan identitas kultural Banten itu.
Pembuatan film tersebut menurut Uten, adalah bagian dari upaya menjaga
kelestarian budaya, sekaligus untuk menunjukkan kepada masyarakat nasional dan Internasional bahwa Banten sangat spesial karena memiliki keunikan dan kekayaan budaya yang tidak dimiliki daerah lain di Nusantara.
Sementara itu sutradara senior Dedi Setiadi menyatakan tertarik menyutradarai film itu karena sarat dengan nilai-nilai luhur
warga Baduy yang bakal menarik perhatian dunia Internasional.
“Ini bukan sekedar film komedi, tetapi sebuah film yang kaya pesan moral dengan kemasan jenaka," kata sutradara yang sebelumnya menyutradarai beberapa film layar lebar, di antaranya Nagabonar Reborn, dan Keluarga Cemara.
Pada kesempatan yang sama Produser Dony Ramadhan menyatakan optimistis bahwa film “Si Ja’un” akan diterima masyarakat, selain karena unik, juga orsinil dengan
nilai-nilai kearifan lokal warga Baduy.
“Saya berharap dengan film ini nantinya akan lebih banyak lagi upaya yang bisa
diperbuat untuk kemajuan kebudayaan dan pendidikan di Provinsi Banten," kata
produser yang juga sudah banyak membuat film layar lebar, di antaranya Kun Fayakun, dan Sang Garuda” itu.
Baca juga: Busana tenun Baduy dipamerkan di Moskow
Baca juga: Syuting "Ambu", Laudya Cynthia Bella menikmati tinggal di desa Baduy
Baca juga: Gubernur ajak masyarakat Banten belajar dari Baduy
Pewarta: Mulyana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019