• Beranda
  • Berita
  • Indonesia versus Malaysia sempat dihentikan karena ricuh

Indonesia versus Malaysia sempat dihentikan karena ricuh

5 September 2019 21:38 WIB
Indonesia versus Malaysia sempat dihentikan karena ricuh
Suporter Indonesia turun ke lintasan atletik Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9), saat laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Indonesia versus Malaysia. (Michael Siahaan)
Pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, tim nasional Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis malam, sempat dihentikan selama kurang lebih 10 menit di babak kedua karena ricuh.

Kericuhan terjadi setelah beberapa oknum suporter Indonesia di tribun selatan dan barat turun ke lintasan lari stadion.

Selain itu, oknum pendukung Indonesia juga melempari suporter Malaysia dengan botol minuman hingga bom asap.
Suporter Malaysia terkena lemparan bom asap di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9), saat laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Indonesia versus Malaysia. (Michael Siahaan)

Akibat kejadian tersebut, seorang suporter Malaysia tampak terluka dan langsung dibawa oleh petugas medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sorak bernada mengejek dari kelompok suporter Indonesia memang terdengar nyaris sepanjang pertandingan, terutama dari mereka yang duduk di tribun persis di atas suporter Malaysia berada.

Pelemparan kemasan minuman sesekali terjadi di babak pertama, tetapi tidak ada persoalan serius.

Keadaan memanas terjadi di paruh kedua ketika kedudukan sementara imbang 2-2.

Suporter Indonesia turun hingga lintasan lari SUGBK, memaki-maki pendukung Malaysia hingga melempari mereka dengan kemasan minuman sampai bom asap.

Aparat keamanan langsung memberikan perlindungan kepada suporter dari Negeri Jiran.

Seorang suporter Indonesia juga terlihat ditangkap oleh petugas keamanan.

Baca juga: Beto-Saddil-Lilipaly 'starting line up' kontra Malaysia

Baca juga: Dua gol Beto bawa Indonesia unggul pada babak pertama

Pewarta: Michael Siiahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019