Siaran pers Kementrian Luar Negeri Malaysia, Kamis, mengatakan Perdana Menteri akan didampingi Dato' Hj. Marzuki Hj. Yahya, Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia serta pegawai-pegawai dari kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri.
Selama kunjungan tersebut Mahathir dijadwalkan untuk menerima anugerah Doktor Falsafah Kehormatan dari Doshisha University, sebuah universitas swasta yang terkemuka di Kyoto.
Selanjutnya mengadakan lawatan ke Sekolah Rendah Ritsumeikan yang menitikberatkan penerapan nilai-nilai kreativitas saintifik dan budaya tradisional Jepang di dalam kurikulumnya.
Perdana Menteri juga dijadwalkan mengunjungi dua buah perusahaan Jepang terkemuka di Kyoto yaitu Shimadzu Corporation dan TOWA Corp.
Kunjungan ke Kyoto ini akan memberikan peluang kepada Perdana Menteri untuk meninjau model perniagaan perusahaan-perusahaan terkemuka di Kyoto disamping etika kerja yang dipraktekkan oleh pekerja perusahaan-perusahaan tersebut.
Kunjungan ini juga direncanakan akan dapat menarik lebih banyak investasi asing dari Jepang ke Malaysia dan pada masa yang sama, peluang mempelajari sistem pendidikan Jepang dengan lebih mendalam.
Disamping memperkuatkan lagi hubungan bilateral Malaysia - Jepang, lawatan ini juga memberikan peluang kepada Perdana Menteri untuk mengikuti pertumbuhan pesat dalam bidang riset dan pembangunan teknologi di Kyoto serta nilai-nilai kebudayaannya yang tinggi.
Jepang adalah mitra perdagangan keempat terbesar bagi Malaysia pada 2018 dengan jumlah perdagangan sebanyak RM132.57 juta (USD32.86 juta).
Malaysia merupakan mitra dagang Jepang yang ke-14 terbesar dan kelima di kalangan negara-negara ASEAN setelah Thailand, Vietnam, Indonesia dan Singapura.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
