Satu cangkir labu yang diiris mengandung 30 kalori, 7 gram karbohidrat dan 1 gram protein. Satu ons biji labu mengandung 5 gram serat.
Lantas apa saja manfaat labu bagi kesehatan? Berikut paparannya seperti dilansir dari Medical Daily:
Menangkal radikal bebas
Penyebaran radikal bebas dapat menyebabkan penyakit kronis yang berasal dari stimulasi stres oksidatif. Labu kaya antioksidan dan membantu untuk melawan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian yang dilakukan pada manusia, ada beberapa bukti yang menunjukkan antioksidan seperti alfa-karoten, beta-karoten dan beta-cryptoxanthin mencegah radikal bebas.
Baca juga: Lima manfaat selada romaine, lawan kanker hingga lindungi tulang
Mengurangi risiko kanker
Karotenoid dikenal bisa melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker karena senyawa ini memiliki fungsi antioksidan.
Satu ulasan dari 13 studi menggambarkan, mengonsumsi banyak alfa-karoten dan beta-karoten menurunkan risiko kanker lambung secara signifikan, kanker tenggorokan, payudara dan kanker pankreas.
Melindungi kekebalan tubuh
Labu mengandung vitamin C yang berguna untuk melindungi sistem kekebalan tubuh dalam suhu dingin. Peptida terkandung dalam biji labu, dan efek antimikroba juga membantu melindungi sistem kekebalan tubuh.
Satu cangkir labu matang mengandung 254 persen dari asupan harian vitamin A yang diperlukan, sehingga mampu melawan infeksi kandung kemih dan ginjal.
Baca juga: Yogurt bantu cegah kanker usus besar
Meningkatkan penglihatan
Kekurangan vitamin A menyebabkan kebutaan dan kondisi terkait mata lainnya. Beta-karoten dalam labu memasok tubuh dengan vitamin A yang cukup untuk meningkatkan penglihatan.
Dalam tinjauan khusus dari 22 studi, para ilmuwan mengatakan, orang yang secara teratur mengonsumsi proporsi tinggi beta-karoten, berkurang risikonya terkena katarak.
Mencegah diabetes
Labu tanpa gula rendah kalori dan mengandung serat sehingga bisa membantu menurunkan berat badan yang menjadi salah satu faktor utama untuk menjaga diabetes tipe 2 tetap terkontrol.
Fitokimia fenolik dalam labu dapat berguna untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali dan akibatnya mengurangi risiko diabetes.
Baca juga: "Brown sugar" versus gula putih, mana yang lebih baik untuk diabetes?
Baca juga: Jus kale bagus untuk penyandang diabetes tipe 2
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019