Melalui festival kuliner itu masyarakat Bangladesh dapat menikmati kuliner dari berbagai daerah di Indonesia selama sepekan, menurut keterangan KBRI Dhaka yang diterima di Jakarta, Jumat.
Indonesian Food Festival tersebut terselenggara atas kerja sama KBRI Dhaka dengan Hotel Pan Pacific Sonargaon.
Selama sepekan, dua koki dari Indonesia Eko Cahyo dan Krisnamurti Damarjati menyajikan beragam menu dari salah satu daerah di Indonesia secara khusus dan berbeda setiap harinya.
Indonesian Food Festival 2019 itu dihadiri oleh para duta besar dari negara sahabat, pejabat pemerintah Bangladesh, para sahabat Indonesia di Bangladesh.
Lebih dari 20 kuliner khas Indonesia seperti sop buntut, kambing guling, ayam goreng serundeng, dan cumi-cumi calado disajikan dalam pameran kuliner itu.
Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina P. Soemarno dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam karena keragaman etnis dan budaya.
"Indonesia yang terkenal sebagai sumber rempah-rempah dan menjadi incaran berbagai bangsa di masa lampau, mendapatkan banyak pengaruh kuliner termasuk dari Asia Selatan. Bumbu yang beragam serta rasa yang pedas atau manis menjadi ciri khas dari hidangan kuliner Indonesia," ujar Rina.
Lebih Lanjut, Rina menambahkan bahwa Indonesia dan Bangladesh memiliki banyak kemiripan termasuk dalam hal kuliner.
Sebagai contoh, dia menyebutkan bahwa rendang Indonesia mirip rasanya dengan beef kala bhuna yang merupakan makanan khas Bangladesh. Namun, kuliner Indonesia masih belum dikenal khalayak di Bangladesh, sehingga KBRI Dhaka menggelar Indonesian Food Festival untuk lebih memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada masyarakat Bangladesh.
Para tamu undangan yang hadir pada Gala Dinner yang menandai pembukaan Indonesian Food Festival 2019 memberikan respon yang sangat positif dan memuji masakan yang disajikan.
Sambil menikmati hidangan kuliner Indonesia, para tamu juga dihibur dengan tarian-tarian tradisional Indonesia, seperti Tari Cendrawasih dan Tari Genjring yang dibawakan oleh mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, tiga orang penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2019 asal Bangladesh, yang baru kembali dari Indonesia, juga menunjukkan kemampuannya dalam menampilkan Tari Indonesiaku dan Tari Kancet Nyelama dari Kalimantan.
Baca juga: Ini cara Kemenpar promosikan kuliner Indonesia di luar negeri
Baca juga: Indonesia optimalkan kuliner sebagai alat promosi pariwisata
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019