• Beranda
  • Berita
  • Kabut asap turunkan kualitas udara Sampit ke level berbahaya

Kabut asap turunkan kualitas udara Sampit ke level berbahaya

6 September 2019 16:52 WIB
Kabut asap turunkan kualitas udara Sampit ke level berbahaya
Pelajar di Sampit mengenakan masker saat kabut asap meliputi kota pada pada Jumat (6/9/2019) pagi. (ANTARA/Norjani)
Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan meliputi pusat Kota Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dan menurunkan kualitas udara kota ke level berbahaya pada Jumat.

"Siang ini (kualitas udara) masuk kategori berbahaya. Asap yang terjadi sejak pagi tadi memang sangat pekat," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan di Sampit.

Ia menjelaskan, berdasarkan konsentrasi partikel udara yang berukuran kurang dari 10 mikron (PM 10), kualitas udara dikategorikan baik jika konsentrasinya 0--50 mikrogram/meter kubik, sedang jika konsentrasinya 50--150 mikrogram/meter kubik, tidak sehat jika konsentrasinya 150--250 mikrogram/meter kubik, sangat tidak sehat jika konsentrasinya 250--350 mikrogram/meter kubik, dan berbahaya jika konsentrasinya lebih dari 350 mikrogram/meter kubik.

Berdasarkan data konsentrasi PM 10 pada Jumat pukul 04.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB, kualitas udara Sampit masuk kategori tidak sehat dan menjelang pukul 08.00 WIB masuk kategori berbahaya.

Kondisi makin memburuk pada pukul 09.30 WIB, ketika konsentrasi partikulat mencapai angka 467,58 mikrogram, namun kemudian berangsur membaik.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah agar tidak terhirup asap bercampur debu," kata Nur Setiawan.

Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur sudah membagikan masker ke 25 sekolah, khususnya yang ada di Sampit, dalam upaya mencegah dampak buruk kabut asap terhadap kesehatan warga. Puskesmas Baamang I juga menyiapkan 6.000 masker untuk warga. 

"Kalau kelurahan juga ingin membagikan, bisa berkoordinasi dengan kami untuk pasokan maskernya. Kita prioritaskan untuk anak-anak di sekolah karena mereka yang sangat rentan sakit akibat asap bercampur debu kebakaran lahan ini," kata Kepala Puskesmas Baamang I Supriadi.

Supriadi mengimbau warga mengenakan masker saat berada di luar rumah dan menjaga stamina dengan mengonsumsi makanan bergizi dan memperbanyak minum air putih.
​​​​​​​
Baca juga:
Kabut asap di Sampit semakin parah
Kabut asap kembali ganggu penerbangan di Sampit

Pewarta: Kasriadi, Norjani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019