Direktur Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta, Andrew Jong-hoon Kim, mengatakan, acara ini sebagai sarana mempromosikan pariwisata ramah muslim di Korea kepada masyarakat Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sekaligus pasar penting bagi Korea Selatan.
"Kami mencoba mempromosikan destinasi wisata ramah muslim, ada banyak masjid, musala dan restoran halal. Kami harap acara ini menjadi media positif bagi masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal Korea yang rama muslim," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
KTF yang digelar mulai hari ini hingga 8 September mendatang di mal Kota Kasablanka, Jakarta terbagi menjadi tiga zona yang semua dalam balutan suasana musim dingin.
Zona pertama, Mosaic Walk yang menghadirkan beberapa kantor wisata regional Korea Selatan dari Seoul, Busan, Incheon, dan Jeju dengan rekomendasi destinasi wisata halalnya masing-masing. Beragam informasi termasuk sekedar peta wisata hingga buku panduan tersedia di sana.
Selain itu, dalam zona yang terletak di main atrium ini ada mini expo yang memperlihatkan gambar-gambar sejumlah drama Korea Selatan yang populer di negeri asalnya dan Indonesia.
Zona kedua, berada di area food society. Di sana, pengunjung dapat melihat replika Seoul Central Mosque, masjid yang dibangun pertama kali di Itaewon. Di area ini juga tersedia makanan khas Korea.
Zona terakhir yakni di grand atrium mall, yang menyediakan 12 agen travel berbeda yang menawarkan berbagai paket wisata, terutama untuk wisata halal.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Director of International Tourism Department of KTO, Kim Manjin mengatakan, sejak 1 September hingga 31 Oktober mendatang berbagai restoran halal di Korea Selatan memberikan diskon sejumlah menunya dalam balutan acara bertajuk "Halal Restaurant Week".
Baca juga: "TeKo Nang Jawa", tur promosi budaya Korsel lewat jalur darat
Baca juga: Korea Selatan gelar festival wisata ramah muslim
Baca juga: Korea Selatan tawarkan festival lumpur khusus pada musim panas
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019