• Beranda
  • Berita
  • Baznas bersama bupati salurkan bantuan air bersih di Trenggalek

Baznas bersama bupati salurkan bantuan air bersih di Trenggalek

6 September 2019 18:32 WIB
Baznas bersama bupati salurkan bantuan air bersih di Trenggalek
Bupati Trenggalek M Nur Arifin (kiri) memberangkatkan truk tangki bantuan air bersih di Trenggalek, Jatim, Jumat (6/9/2019). (FOTO ANTARA/ist)

Bantuan air bersih untuk sementara ini difokuskan di enam desa di Kecamatan Panggul yang sampai dengan hari ini situasinya masih kekeringan.

Bupati Trenggalek, Jawa Timur  Mochamad Nur Arifin bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) daerah itu menyalurkan bantuan air bersih ke warga yang bermukim di area terdampak kekeringan, Jumat.

"Ini bantuan dari Baznas Trenggalek. Rencananya akan ada 68 tanki air bersih yang akan dibagi ke beberapa titik, mulai dari di Desa Terbis, Karangtengah, dan Besuki," kata Bupati Nur Arifin  usai secara simbolis penyaluran air bersih di halaman Pendopo Manggala Praja, Trenggalek.

Ia mengatakan bahwa bantuan air bersih untuk sementara ini difokuskan di enam desa di Kecamatan Panggul yang sampai dengan hari ini situasinya masih kekeringan.

Menurutnya, bencana kekeringan tahun ini sebenarnya tidak separah tahun-tahun sebelumnya, namun tetap terjadi di sejumlah desa yang memang pasokan air bawah tanahnya minim.

"Makanya proyek jangka panjangnya kami harus besar-besaran dalam menjaga sumber mata air untuk mereka," katanya.
Bupati Trenggalek M Nur Arifin (kiri) memberikan keterangan kepada media terkait bantuan air bersih BAZNAS di Trenggalek, Jatim, Jumat (6/9/2019). (FOTO ANTARA/Ist)


Sementara itu, katanya, di Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (KPKPLH) Trenggalek juga banyak digelontor untuk "broncaptering", pembuatan sumur. Kemudian saluran perpipaan untuk menyambung saluran-saluran untuk rumah tangga.

Agar tidak tumpang tindih dan pendistribusian air merata, katanya, pemerintah melakukan "sharing" data dengan BPBD.

"Kan Baznas selain berdasarkan permohonan, tetapi juga berdasarkan peta dari BPBD. Di Baznas sendiri ada Baznaz tanggap bencana, binaan dari BPBD sehingga datanya sinkron," kata Nur Arifin.

Ia mengatakan bahwa bukan berarti desa yang dikirim kemudian mereka tidak butuh untuk dikirim lagi. Airnya setelah dipakai juga habis sehingga harus ada pengulangan.

Sumber pendanaan, katanya, dikolaborasikan dengan beberapa pihak, yakni ada dari APBD, sumbangan murni dari masyarakat, dari zakat infaq shadaqah masyarakat lewat Baznas yang kemudian didistribusikan.

Nur Arifin menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan sharing distribusi air bersih dengan beberapa pihak untuk mengatasi bencana kekeringan.

Dalam pendistribusian air bersih ini Baznas bekerja sama dengan PDAM Trenggalek.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019