"Pulau Bali memiliki tiga kearifan lokal, yakni Trihita Karana, Subak, dan Hari Raya Nyepi, sehingga menjadi daya tarik dunia," kata Putu Supadma Rudana di Kuta, Bali, Jumat.
Ia mengatakan bahwa Bali telah menerapkan pentingnya green tourism atau sustainable tourism development sehingga Bali menjadi contoh utama dalam pembangunan kepariwisataan yang berbasis Trihita Karana (tiga hubungan dan keharmonisan dalam kehidupan).
Baca juga: DPR RI selenggarakan WPFSD di Bali
Ke depan, lanjut dia, Bali akan makin diminati di dunia karena memiliki komprehensivitas yang tinggi dalam bidang destinasi.
Ia berharap pertemuan forum parlemen dunia yang ke-3 di Bali berakhir pada hari Kamis (5/9) dapat merumuskan aksi Bali yang menjadi implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Ini memang akan dirumuskan dalam Bali Action dari berbagai negara melalui parlemennya untuk menerapkan secepat agenda 2030 agar pencapaian pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud," kata politikus asal Ubud, Gianyar Bali.
Baca juga: Pertemuan Forum Parlemen Dunia hasilkan kesepakatan "Bali Roadmap"
Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa The 3rd World Parliamentary Forum Sustainable Development (WPFSD) yang bertema "Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan" adalah sejalan dengan isu strategis, yakni mengenai masalah kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Ia berpendapat bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan komitmen global untuk mencapai masa depan yang lebih baik, dan berkelanjutan untuk semua, dan bertujuan untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, perdamaian, dan keadilan.
Kegiatan Forum Parlemen Dunia (WPFSD) diselenggarakan di Kuta, Bali pada tanggal 4 s.d. 5 September 2019 yang dihadiri oleh 150 delegasi dari 28 negara.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019