Menurut Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer pengembangan PLTB ini merupakan sinergi BUMN dengan PT Indah Karya, BUMN yang bergerak di bidang konsultan teknologi.
"PLTB ini merupakan bagian program pemerintah untuk mencapai bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen tahun 2025, sekaligus mewujudkan the Mandalika sebagai kawasan pariwisata ramah lingkungan," kata Abdulbar di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, kerja sama ini untuk mempercepat pengembangan, pembangunan dan investasi energi baru terbarukan (EBT) di KEK Pariwisata the Mandalika.
Abdulbar menjelaskan pengembangan PLTB ini dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dan head of agreement (HOA) dengan Direktur Utama PT Indah Karya Nel Adianto bertempat di kantor pusat ITDC Jakarta, Kamis.
“Melalui perjanjian ini, ITDC dan Indah Karya bersepakat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di KEK Mandalika, melalui pemanfaatan PLTB," ujar Nel Adianto.
Nel mengatakan PLTB yang akan dibangun di Mandalika nantinya menggunakan teknologi terkini yang mampu menghasilkan listrik meskipun kecepatan angin hanya mencapai 5,5 meter per detik.
"Kami juga sepakat dengan ITDC untuk membangun instalasi PLTB Mandalika yang siap mendukung ajang balap motor kelas dunia MotoGP di Mandalika tahun 2021" ujarnya.
Berdasarkan perjanjian, ITDC akan menyediakan lahan untuk PLTB. Sementara Indah Karya akan melakukan investasi pembangunan wind turbine generator dengan nilai investasi mencapai Rp90 Miliar.
Selain investasi, Indah Karya juga akan menyediakan teknologi, sumber daya pendukung pembangunan, serta pengoperasian wind turbine (generator turbin angin) tersebut.
"Nantinya, teknologi ini akan dikelola PT Indah Karya serta energi listrik yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk keperluan di KEK Mandalika," papar Nel lagi.
Abdulbar menambahkan pemanfaatan teknologi EBT di Mandalika selaras konsep pengembangan eco tourism salah satunya dalam bentuk penerapan infrastruktur ramah lingkungan.
"Sebelumnya, kami telah mengoperasikan instalasi pengolahan air bersih menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dengan kapasitas produksi air bersih berkapasitas 3.000 m3/hari guna memenuhi kebutuhan air bersih di KEK Mandalika sejak November 2016," katanya.
Baca juga: ITDC pastikan MotoGP Mandalika digelar mulai 2021
Baca juga: Dukung MotoGP, landas pacu bandara Lombok diperpanjang
Baca juga: Jokowi: Pembangunan sirkuit Mandalika Januari 2020
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019