Dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair yang dilansir pada Sabtu, Stephen McFeely dan Christopher Markus mendiskusikan masa ketika mereka mengerjakan Marvel Cinematic Universe (MCU) dan pengembangan untuk "Avengers: Endgame".
Karakter Captain Marvel, menurut Markus, terbukti bermasalah karena berbagai alasan.
Baca juga: Kekuatan "Captain Marvel" tak tertandingi di box office
"Dia selalu akan berada di dalamnya, tetapi kami tidak memiliki banyak hal untuk dilanjutkan. Mereka memiliki peran itu dan itulah yang terjadi," kata Markus.
"Ini adalah hal yang sulit saat Anda memiliki karakter yang kuat dan harus dimasukkan. Namun Anda tidak ingin terlihat hanya sekadar ada seperti misalnya, kami membawa orang ini untuk membersihkan rumah yang kami tidak bisa bersihkan pada film sebelumnya," ujarnya.
Markus melanjutkan, "Kami memutuskan untuk membuat keseimbangan agar tidak terasa seperti kameo tetapi juga tidak membuat dia terlihat terlalu banyak dan menyelesaikan masalah untuk semua orang."
Baca juga: "Avengers: Endgame" keruk pendapatan 1,785 miliar dolar
McFeely juga menunjukkan kekuatan yang dimiliki Captain Marvel berpotensi untuk memperbaiki semua masalah yang ada di film. Tapi, tujuan "Avengers: Endgame" adalah untuk fokus pada anggota asli tim.
"Inti dari film kedua adalah mengucapkan selamat tinggal pada enam Avengers asli. Jadi, cerita mereka akan jauh di sini. Itu tidak adil bagi enam Avengers lain ketika Captain Marvel masuk dan menyelesaikan semua masalah mereka. Itu bukan seperti cerita yang bagus," jelas McFeely.
Pada awal September, Marvel meluncurkan sisa Fase 4 - yang meliputi "The Eternals", "Blade Reboot", dan "Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings".
Baca juga: Brie Larson "Captain Marvel" dorong inklusi di balik layar
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019