Gamelan Bali dan gerakan yang dinamis tarian Pendet telah berhasil membuat takjub para pengunjung yang hadir pada acara yang digelar di salah satu sekolah tertua di Pretoria tersebut, demikian disampaikan dalam keterangan KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Minggu.
Tidak sedikit juga pengunjung yang ingin berfoto bersama para penari dengan kostum tari Pendet yang dihiasi prada emas dan hiasan bunga Kamboja.
Baca juga: Kain batik Indonesia pikat warga Afrika Selatan
Para penari dari KBRI Pretoria yang terdiri dari lima orang itu telah berlatih selama lebih dari tiga bulan di bawah bimbingan Ibu Umi Mahmudah Al Farisi, yang merasa terpanggil untuk memberikan pengajaran seni dan budaya Indonesia agar lebih dikenal di Afrika Selatan.
Para penari berlatih pada sore hari agar siap tampil setiap ada kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI Pretoria.
Pretoria High School for Girls adalah salah satu sekolah bersejarah yang didirikan pada Oktober 1902.
Baca juga: KBRI promosikan masakan koki ternama William Wongso di Afrika Selatan
Sejak didirikan sekolah itu berupaya menghilangkan eksklusivitas dan menghargai perbedaan walaupun baru dapat diwujudkan 90 tahun kemudian setelah rezim apartheid berakhir.
Sekolah tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas lapangan basket, squash, kolam renang, pusat teknologi informasi dan musik, serta asrama.
Saat ini terdapat 1.500 murid dan 90 tenaga pengajar di sekolah puteri yang berada di Pretoria dan berarsitektur Eropa tersebut.
Baca juga: KBRI perluas pasar produk Indonesia di Afrika Selatan
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019