Dua tempat lagi di podium juara dihuni dua pebalap Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton. Bottas terpaut 0,835 detik dari Leclerc, sedangkan Hamilton tertinggal 35,199 detik dari sang pemenang, demikian dilansir laman resmi Formula 1.
Ini merupakan kemenangan beruntun bagi Leclerc, setelah sebelumnya menjadi yang tercepat di Grand Prix Belgia.
Bagi Ferrari, kemenangan ini juga menjadi pelepas dahaga terhadap kemenangan di kandang sendiri. Sebelum balapan ini, terakhir kali Ferrari berjaya di Monza adalah pada 2010 melalui Fernando Alonso.
Pebalap 21 tahun Leclerc mampu menahan Hamilton pada pertengahan balapan serta Bottas pada lap-lap akhir, setelah sang juara dunia melakukan kesalahan.
Kemenangan ini didapat Leclerc dengan susah payah. Leclerc ditempel ketat oleh kedua tim Mercedes, dan ia harus menggunakan taktik untuk menahan Hamilton.
Mercedes gagal saat berusaha menyalip Leclerc, saat tim mereka meminta para pebalap mengganti ban lebih awal dari para rivalnya agar dapat mengambil keuntungan dari digunakannya ban-ban yang masih segar.
Baca juga: Mercedes waspadai ancaman Ferrari di Monza
Hamilton memiliki peluang pertama pada lap ke-23 ketika pergerakan Leclerc "terkunci" pada tikungan pertama.
Sang juara dunia berada di sampingnya untuk menuju tikungan berikutnya, tikungan Roggia, dan Leclerc bergerak untuk menggeser Hamilton sedikit keluar trek.
Hamilton mengeluhkan bahwa sang lawan telah melanggar peraturan, namun panitia balapan memilih untuk memberikan bendera peringatan hitam-putih kepada Leclerc.
Hamilton terus memburu Leclerc, yang pada lap 35 "terkunci" di Turn One dan harus bergerak memotng tikungan.
Pebalap Britania itu kembali unggul saat bagian ekor mobilnya berakselerasi keluar tikungan, dan kali ini Leclerc melakukan gerakan yang terlambat saat melewati Curva Grande untuk memotong pergerakan Hamilton.
Ban Hamilton kemudian mulai habis, di mana Mercedes memilih menggunakan ban-ban medium sedangkan Ferrari menggunakan ban hard.
Dampak buruknya menimpa Hamilton pada lap 42, ketika ia "terkunci" dan melaju lurus pada tikungan pertama.
Tujuh lap berselang, ia masuk pit untuk mengganti ban. Kali ini ia bertujuan untuk mencatatkan lap tercepat.
Saat Hamilton menepi, ini saatnya bagi Bottas untuk menyerang Leclerc.
Pebalap Finlandia itu menggunakan ban-ban medium yang delapan lap lebih segar dibanding Hamilton, dan semestinya lebih mampu bersaing dengan Leclerc.
Tetapi ia tidak mampu melakukannya. Leclerc justru mampu terus menjaga jarak dengannya.
Ketika Bottas terkunci pada tikungan pertama di lap saat melewati pebalap McLaren Lando Norris, Leclerc telah mengamankan kemenangan di sirkuit ini.
Catatan indah Leclerc berbanding terbalik dengan apa yang dialami rekan setimnya Sebastian Vettel. Pebalap Jerman itu menduduki urutan keempat pada lima lap pertama, tetapi ia kemudian kehilangan kendali mobilnya di tikungan Ascari.
Saat ia kemudian kembali masuk trek, ia menubruk mobil pebalap Toro Rosso Pierre Gasly.
Vettel kemudian dihukum penalti stop-gol sepuluh detik untuk insiden tersebut. Hukuman terberat yang dapat diberikan steward selama jalannya balapan.
Baca juga: Diam-diam Vettel berjasa atas kemenangan Leclerc di Spa
Baca juga: Charles Leclerc bawa pengaruh buruk kepada Ferrari
Hasil Grand Prix Italia:
1. Sebastien Leclerc (Ferrari)
2. Valtteri Bottas (Mercedes)
3. Lewis Hamilton (Mercedes)
4. Daniel Ricciardo (Renault)
5. Niko Hulkenberg (Renault)
6. Alexander Albon (Red Bull)
7. Sergio Perez (Racing Point)
8. Max Verstappen (Red Bull)
9. Antonio Giovinazzi (Alfa Romeo)
10. Lando Norris (McLaren)
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019