Perjanjian itu mengekang program nuklir Iran yang disengketakan sebagai pengganti bagi imbalan bantuan dari sanksi, tetapi belum terurai sejak Amerika Serikat menarik diri tahun lalu dan bertindak mencekik perdagangan minyak Iran untuk mendorongnya ke konsesi keamanan yang lebih luas.
Prancis, Jerman dan Inggris berusaha meluncurkan mekanisme perdagangan barter dengan Iran untuk melindunginya dari sanksi-sanksi AS tetapi masih belum terwujud, dan Teheran pada Rabu menetapkan batas waktu 60-hari bagi aksi Eropa yang efektif.
"Sayangnya pihak-pihak Eropa telah gagal memenuhi komitmen mereka... Perjanjian itu bukan jalan satu arah dan Iran akan bertindak seperti yang kami telah lakukan sejauh ini dengan secara bertahap menurunkan komitmen-komitmen kami," kata Ali Akbar Salehi, direktur Badan Energi Nuklir Iran.
"Iran akan terus mengurangi komitmen-komitmen nuklirnya jika pihak-pihak lain gagal melaksanakan komitmen-komitmen mereka: kata Salehi, berbicara setelah pertemuan dengan Penjabat Kepala Lembaga Energi Atom Internasional (IAEA) Cornel Feruta di Teheran pada Ahad.
Feruta, yang para inspektur non-proliferasinya memantau program nuklir Iran, juga berencana bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan para pejabat senior Iran lainnya.
Dewan Gubernur IAEA yang beranggota 35 negara akan membahas soal Iran dalam pertemuan tiap empat bulan yang dimulai Senin.
Sumber: Reuters
Baca juga: Iran kembali kendurkan komitmen perjanjian nuklir
Baca juga: Iran akan istirahatkan program nuklir jika JCPOA kembali dipatuhi
Baca juga: Iran akan kurangi komitmen pakta nuklir jika Eropa tak beraksi
Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019