"Dengan menggunakan masker diharapkan warga bisa meminimalkan kontak langsung dengan asap yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan akut (Ispa)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia di Palembang, Senin.
Memasuki puncak musim kemarau Agustus dan Sepember 2019 ini beberapa daerah sekitar seperti Kabupaten Ogan Ilir dan Banyuasin terjadi kebakaran lahan gambut yang asapnya mencemari udara di kota ini.
Melihat kondisi itu, ia mengimbau warga yang tersebar di 18 kecamatan agar menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar rumah/ruangan untuk menghindari terhirup asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Asap dari kebakaran itu terbawa angin ke kota ini sehingga perlu diantisipasi dengan menggunakan masker agar tidak menimbulkan masalah gangguan kesehatan.
Baca juga: Dinkes Palembang imbau warga gunakan masker hindari asap
Asap yang ditimbulkan dari lahan gambut yang terbakar bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan masalah gangguan kesehatan lainnya.
Melihat dampak gangguan kesehatan tersebut, pihaknya berupaya melindungi warga kota dengan membagikan masker dan gencar menyampaikan imbauan menggunakan masker serta berperilaku hidup besih dan sehat.
Menurut dia, asap kiriman dari daerah sekitar yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas serta rawan terbakar, merupakan masalah yang perlu diantisipasi pada setiap musim kemarau.
Warga Palembang yang terdampak asap pada tahun lalu cukup banyak, ada 4.000 lebih balita dan orang dewasa terserang Ispa.
"Melalui kegiatan pembagian masker dan sosialisasi/imbauan antisipasi asap di seluruh wilayah kecamatan, warga Ibu kota Provinsi Sumsel itu bisa terhindar dari Ispa dan masalah gangguan kesehatan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Kabut asap di Palembang dipicu keberadaan 115 titik panas
Baca juga: Dinkes Palembang imbau warga gunakan masker hindari asap
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019