"Drone" Israel tersebut sekarang berada di tangan petempur Hizbullah, kata milisi Syiah itu.
Militer Israel menyatakan satu "dronenya jatuh di dalam Lebanon Selatan selama operasi rutin", demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Di dalam satu pernyataan, militer Israel tidak menjelaskan apa yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh dan menyatakan, "Tak ada informasi yang bisa diambil dari pesawat itu."
Hizbullah mengatakan mereka "menghadapi" pesawat tanpa awak tersebut dengan "senjata yang layak", saat "drone" itu menuju Kota Kecil Ramyah di Lebanon Selatan, dan pesawat tersebut dijatuhkan di ujung kota kecil itu.
Baca juga: Nasrallah: Kami akan balas setiap serangan Israel ke Lebanon
Hizbullah dan militer Israel terlibat baku-tembak lintas-perbatasan satu pekan lalu, setelah satu serangan "drone" di pinggir Beirut, yang dikuasai Hizbullah, dalam pemboman sengit antara kedua musuh itu sejak perang Lebanon 2006.
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah telah menyalahkan Israel atas serangan pesawat tanpa awak tersebut dan berikrar kelompok itu akan menyerang "drone" Israel yang memasuki wilayah udara Lebanon.
Nasrallah mengatakan meskipun terjadi peningkatan ketegangan dengan Israel di perbatasan telah berakhir, babak itu telah meluncurkan tahap baru yang membuat kelompok dukungan Iran tersebut tidak menghadapi garis merah.
Israel juga telah menuduh Iran meningkatkan upaya untuk menyediakan buat Hizbullha fasilitas produksi peluru kendali ketepatan tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Mantan pejabat Hizbullah ditemukan tewas di apartemennya
Baca juga: Hizbullah akan balas Israel tetapi bukan perang
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019