Produsen mobil swasta China, Zhejiang Geely Holding Group, pada Senin mengumumkan untuk berpartisipasi dalam putaran penggalangan dana untuk saham di pabrik pesawat terbang Jerman Volocopter.Mobil terbang dua kursi dirancang dengan kecepatan terbang 110 km per jam
Geely dan pembuat mobil Jerman Daimler AG bergabung dengan putaran pendanaan Seri C Volocopter seharga 50 juta euro. Melalui pembiayaan, masing-masing dari kedua pihak mengakuisisi 10 persen saham di Volocopter.
Dilansir Xinhua, dana baru akan digunakan untuk membawa taksi udara Volocity, Volocopter, ke peluncuran komersial dalam tiga tahun ketika Volocopter berharap untuk mendapatkan sertifikat komersial oleh Aviation Safety Authority (EASA) untuk kendaraan terbang listrik.
Mobil terbang dua kursi dirancang dengan kecepatan terbang 110 km per jam dalam rentang tunggal 35 km, yang dapat diterapkan untuk perjalanan jarak pendek.
Geely juga setuju untuk memasuki usaha patungan dengan Volocopter untuk membawa teknologi mobilitas udara perkotaan ke China, kata ketua perusahaan Li Shufu.
Geely dengan merek mobil Geely dan Volvo telah membentuk kemitraan dengan Daimler AG untuk mengembangkan model listrik pintar di China. Investasi bersama di Volocopter adalah komitmen kerja sama baru kedua belah pihak.
Kedua perusahaan mengumumkan pada Maret untuk mendirikan perusahaan patungan untuk mengoperasikan dan mengembangkan kendaraan premium-listrik untuk pasar global. Berkantor pusat di China, usaha patungan ini diharapkan akan selesai pada akhir 2019 dengan kedua perusahaan masing-masing memegang 50 persen saham.
Baca juga: Taksi terbang Uber bakal mengudara di Melbourne
Baca juga: Airbus sukses uji taksi terbang tanpa pilot
Baca juga: Ini tampilan sedan listrik pertama Geely untuk pasar global
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019