"Terjadi kenaikan sebesar 6.631 investor selama Agustus 2018 sampai Agustus 2019," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Senin.
Menurut Irfan, dari total 42.978 investor di DIY, 35 persen di antaranya merupakan investor milenial atau investor muda. Biasanya mereka adalah mahasiswa.
Ia mengatakan terus meningkatnya jumlah investor pasar modal di Yogyakarta menandakan semakin banyak masyarakat di daerah setempat yang melek pasar modal.
Hal itu, menurut dia, merupakan buah dari edukasi yang terus digencarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) di Kantor BEI DIY.
"Sekolah Pasar Modal yang tadinya kami selenggarakan hanya satu kali dalam sebulan di kantor kami, dalam dua tahun terakhir ini menjadi lima sampai enam kali sebulan. Karena memang animo masyarakat cukup banyak yang ingin ikut program ini, sekaligus membuka rekening efek," kata dia.
Selain di Kantor BEI DIY, menurut Irfan, edukasi pasar modal juga terus digencarkan bersama 36 Galeri Investasi (GI) yang tersebar di sejumlah kampus di DIY. BEI juga menggandeng Galeri Investasi untuk mengedukasi kalangan mahasiswa melalui Sekolah Pasar Modal.
"Bergandengan tangan dengan berbagai pihak juga kami lakukan untuk bikin edukasi bersama ini, sehingga harapan kami jumlah investor DIY bisa bertumbuh, dapat terwujud," kata dia.
Baca juga: IHSG ditutup menguat, dipicu tensi perang dagang mereda
Baca juga: Rupiah menguat tajam, kian dekati Rp14.000 akibat sentimen positif
Baca juga: Bank Mandiri prediksi kurs rupiah berkisar Rp14.200 hingga akhir 2019
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019