• Beranda
  • Berita
  • Menteri BUMN puas lihat progres pembangunan kawasan terpadu ASDP

Menteri BUMN puas lihat progres pembangunan kawasan terpadu ASDP

9 September 2019 20:39 WIB
Menteri BUMN puas lihat progres pembangunan kawasan terpadu ASDP
Menteri Bumn Rini Soemarno (Tengah) Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi (kiri) dan Direktur Operasional PT PP berbincang-bincang di lantai 6 hotel Inaya Bay Komodo di Labuan Bajo (9/9/2019). (Antara/Kornelis Kaha)
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengaku puas dan senang usai mengecek salah satu progres proyek dermaga ferry dan Hotel Inaya Bay Komodo, yang merupakan bagian dari program pengembangan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada Senin (9/9).

“Saya datang ke sini tiga tahun lalu di sini masih kotor dan tak terawat, tetapi hari ini saya senang dan puas,"  katanya kepada wartawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Dia mengaku tiga tahun lalu meminta Dirut ASDP untuk bangun hotel dan marina untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo.

Baca juga: Pemerintah prioritaskan keamanan delegasi IMF-WB di Labuhan Bajo dan Komodo

"Nantinya, Hotel Inaya Bay Komodo akan menjadi hotel terbaik BUMN sekaligus yang terbaik di Labuan," katanya.

ASDP melalui PT Indonesia Ferry Property joint venture dengan PT Pembangunan Perumahan sedang membangun Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang meliputi pembangunan area komersial, hotel bintang 5, marina serta pengembangan dermaga penyeberangan dengan total investasi sekira Rp400 miliar.

Baca juga: Pelabuhan Jangkar akan layani rute NTB-NTT

Hotel Inaya Bay Komodo merupakan hotel bintang lima pertama yang berada di pusat kota Labuan Bajo, yang dibangun oleh PT PP dan akan dioperasikan oleh Hotel Indonesia Group (HIG). Sedangkan untuk pengembangan dermaga penyeberangan telah dibangun dermaga plengsengan dan moveable bridge

Pantauan Antara saat mengunjungi kawasan terpadu itu menteri BUMN menyempatkan diri meninjau kawasan itu bahkan melihat kamar hotel dan sempat mengagumi pemandangan dari hotel tersebut.

"Ini indah sekali. Kamarnya juga bagus sekali. Ini akan menjadi hotel terbaik di Labuan Bajo," tambahnya.

Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Deret itu Puspadewi mengatakan bahwa soft pening hotel tersebut akan dilakukan pada Oktober mendatang.

"Untuk proyek hotel saat ini tahap I telah memasuki fase finalisasi. Kami targetkan awal Oktober dapat 'soft launching'sebelum 'grand launching' pada Desember 2019. Hotel Inaya Bay Komodo akan menjadi hotel dengan layanan bintang lima yang berada di pusat kota Labuan Bajo, yang dilengkapi area komersial dengan berbagai ritel tenant besar,” tambah Ira Puspadewi.

Hotel Inaya Bay Komodo, lanjutnya, terdiri dari lima lantai yang akan memiliki total 145 unit kamar. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas menarik bagi wisatawan, mulai dari restoran indoor dan outdoor, rooftop Moon Bar, kolam renang hingga tempat berjalan-jalan promenade yang menghadirkan panorama laut Labuan Bajo yang sangat indah di kala sunrise maupun sunset.

Ira menambahkan, kehadiran Hotel Inaya Bay Komodo ini diharapkan membawa dampak yang sangat besar pada perekonomian di Labuan Bajo.

Untuk diketahui masa tinggal wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat dari rata-rata hanya 1,7 hari sehingga berkontribusi positif meningkatkan perekonomian, dimana pengeluaran wisatawan selama di Labuan Bajo turut mendongkrak devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

"Kawasan terpadu marina Labuan Bajo ini sudah hampir lengkap, sudah ada area komersial dengan berbagai ritel menarik, hotel bintang lima, dermaga ferry dan nantinya akan ada yacht marina. Kami berharap dengan adanya ini dapat mendongkrak wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ujar Ira.

ASDP, lanjutnya, tengah menciptakan destinasi wisata baru dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata tanah air.

"Kami berharap, masyarakat atau turis yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya untuk menyeberang saja, tetapi mendapatkan 'experience' lebih dengan berbagai fasilitas yang ada," tuturnya. 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019