Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta para pejabat eselon dua yang baru dilantik untuk saling bersinergi menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global.Pemikiran yang terkotak-kotak akan menghambat
"Kita sebagai sebagai institusi pengelola keuangan negara harus mampu memiliki pemikiran dan antisipasi yang sifatnya strategis dan tidak terkotak-kotak," katanya saat memberikan sambutan pelantikan pejabat tersebut di Jakarta, Senin.
Menkeu menekankan pemikiran yang terkotak-kotak akan menghambat dan membuat fungsi keuangan negara yakni alokasi, distribusi serta stabilisasi tidak berjalan maksimal.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga meminta para pejabat tersebut memahami kondisi makro ekonomi dan kebijakan fiskal termasuk APBN.
Artinya, seluruh pejabat strategis harus memahami seluruh bidang meski berbeda latar belakang tugas dan pengalaman di Kementerian Keuangan.
Rencananya, lanjut dia, mutasi dan promosi beda institusi itu akan dilakukan secara reguler agar seluruh unit memiliki perspektif yang holistik mengenai keuangan negara dan kebijakan fiskal.
"Mereka biasanya kerja dalam satu kotak-kotak, kadang untuk membaca keseluruhan APBN dan bagaimana fungsinya kepada perekonomian itu sering tidak dimasukkan. Kami rekrut juga banyak berasal dari bidang studi berbeda," ucap Sri Mulyani.
Menkeu juga mengharapkan pejabat eselon dua itu untuk terus mengembangkan diri dan tidak cepat merasa puas baik dari sisi keilmuan dan pengalaman.
"Kalau sampai jabatan eselon dua, merasa cukup, maka saya akan pastikan institusi Kemenkeu akan menjadi mandeg, berhenti karena cara berpikir itu akan merefleksikan di mana institusi anda bekerja," imbuhnya.
Menkeu melantik 25 pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan termasuk empat orang di antaranya direksi pusat pemerintah.
Pelantikan itu dilaksanakan di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat yang dihadiri Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan pejabat eselon I.
Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah waspada resesi negara lain, khawatir dampaknya
Baca juga: Menkeu targetkan penerimaan pajak Rp1.865,7 triliun 2020
Baca juga: Resesi ekonomi global, ancaman eksternal yang harus diantisipasi
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019