Keseriusan investor Malaysia untuk berinvestasi tersebut muncul saat dialog antara Gubernur NTB dengan Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) di Ruang Rapat Utama (RRU), Kantor Gubernur NTB, Senin.
Rombongan DPIM langsung diterima oleh Gubernur NTB, didampingi Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Penjabat Sekda NTB, H. Iswandi, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.
Baca juga: Investor Malaysia berminat bangun pabrik rumput laut di Nunukan
Gubernur NTB mengatakan, kunjungan dari DPIM ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu. Kini DPIM membalas kunjungan tersebut dengan membawa serta sejumlah investor dari Malaysia untuk berinvestasi di NTB.
Menurutnya, kedatangan DPIM bersama sejumlah investor, merupakan langkah kongkrit untuk berinvestasi di NTB di multisektor yang potensial. Ia menjelaskan bahwa cukup banyak peluang investasi di NTB, seperti di bidang farmasi, pengolahan sampah, pengolahan daging dan lain sebagainya.
Selain itu, Gubernur juga berharap, dengan banyaknya kesamaan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya NTB, ke depan akan lebih banyak terbangun koneksi langsung antara Lombok-Malaysia. Karena dengan adanya direct flight antara dua daerah akan mampu meningkatkan angka kujungan wisata. Seperti yang terlihat di direct flight Lombok-Perth Australia telah mampu nenaikkan jumlah kunjungan turis Australia ke NTB menjadi 200 persen.
Baca juga: BKPM promosikan kemudahan berusaha ke investor Malaysia
Gubernur menuturkan, NTB saat ini sedang fokus untuk memberi nilai tambah pada hasil produksi masyarakat melalui konsep industrialisasi. Dengan hadirnya industri di dalam daerah, maka pengolahan bahan baku bisa dilakukan di sini dan bisa menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Untuk memberi kemudahan bagi investor, Gubernur meminta Kepala OPD untuk membantu dan memfasilitasi jika ada potensi-potensi bisnis di NTB, misalnya dalam bidang farmasi.
"Pimpinan OPD bisa menjembatani, untuk pembangunan pabrik farmasi, sehingga bahan baku akan lebih berkembang di NTB," ujarnya.
Sementara itu, Presiden DPIM, Datuk Sahar, berharap kedatangannya bersama para investor ke NTB untuk melihat langsung potensi-potensi bisnis yang bisa dikembangkan di Lombok dan Sumbawa. Ia meminta penjelasan kepada dinas dan lembaga terkait di NTB yang berhubungan dengan regulasi atau aturan-aturan berinvestasi di Indonesia, khususnya di NTB. Terutama masalah perpajakan, biaya masuk dan lain sebagainya.
Wakil Presiden DPIM, Datuk Rizal menambahkan, bahwa semua investor yang datang bersamanya memiliki keseriusan untuk berinvestasi di NTB dalam waktu dekat. Ia mengharapkan agar proses investasi dipercepat dengan memperpendek alur birokrasi. Kebijakan ini perlu dilahirkan agar dapat segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara Pemprov NTB dengan Malaysia.
Di hadapan semua Kepala OPD yang hadir, ia menjelaskan bahwa kedatangannya ke NTB untuk melihat langsung potensi investasi, termasuk melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemilik hotel di kawasan Senggigi.
"Investor Malaysia siap menghidupkan kembali hotel-hotel yang sudah mati di kawasan Senggigi," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019