"Kami melihat potensi menampilkan (petinju) putri di undercard," kata dia seperti dilansir BBC.
Joshua akan berupaya merebut kembali sabuk juara dunia kelas berat IBF, WBA, dan WBO dari Andy Ruiz Jr dalam pertarungan ulang di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember mendatang.
"Kami mendengarkan semua kritik dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada panitia penyelenggara. Ajang itu akan spektakuler, tidak diragukan lagi," tambahnya.
Pemilihan tempat berlangsungnya pertarungan itu memicu banyak kritik di Amerika Serikat dan Eropa Barat, karena Arab Saudi dianggap negara yang tidak menghormati Hak Asasi Manusia.
Baca juga: Andy Ruiz Jr yakin dirinya akan tetap mampu tumbangkan Joshua
Di sisi lain, Arab Saudi sedang mereformasi diri. Mereka kini bahkan ingin menjadi tuan rumah acara-acara olahraga dan hiburan untuk dapat menarik lebih banyak wisatawan, dan berupaya melepaskan diri dari ekonomi yang bergantung kepada minyak.
Sejak 2018, perempuan sudah diizinkan mengendarai mobil. Namun kaum hawa masih memerlukan izin dari pria untuk bepergian atau memiliki paspor.
Promotor pertandingan Eddie Hearn mengatakan sejumlah pembicaraan untuk menyelenggarakan pertandingan tinju putri "sedang berlangsung."
"Itu akan menjadi sebuah gebrakan," kata Hearn.
Hearn mengaku banyak mendapat kritik perihal pemilihan tempat pertandingan. Namun ia berpendapat Saudi kini sedang lebih membuka diri kepada olahraga dan hiburan.
Baca juga: Tanding ulang Ruiz vs Joshua pada November atau Desember
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019