"Muhibah kerukunan ini dikemas dalam bentuk kunjungan ke rumah-rumah ibadah atau majelis organisasi keagamaan. Ini sebagai salah satu kegiatan keumatan dalam rangka membangun kerukunan dan kehidupan umat beragama yang damai di Sulawesi Tengah," ucap Sekretaris FKUB Sulteng Dr H Muhtadin Dg Mustafa, di Palu, Selasa.
Muhtadin menjelaskan muhibah kerukunan dimaksudkan untuk membangun silaturrahim dan mempererat keakraban FKUB dengan pimpinan majelis agama bersama umatnya, serta mendapatkan saran dan masukan dari pimpinan majelis agama/umatnya tentang pola pembinaan kerukunan umat yang efektif dan berkelanjutan.
Baca juga: Papua Terkini- FKUB Jayawijaya apresiasi niat baik Panglima-Kapolri
Kemudian, akademisi IAIN Palu itu mengemukakan, muhibah kerukunan sebagai tindakan pencegahan dini kesalahpahaman umat dan mengikis potensi kecurigaan antarumat beragama.
"Sekaligus memperkuat Trilogi Kerukunan umat beragama (kerukunan inter, antar dan antara umat beragama) dengan pemerintah," kata Muhtadin.
FKUB, sebut dia, telah melaksanakan putaran pertama muhibah kerukunan bertempat di Gereja Bala Keselamatan Jalan Patimura Palu, Minggu 8 September 2019. Kegiatan itu dihadiri sejumlah pengurus FKUB Sulteng dan Pimpinan Bala Gereja Keselatan Devisi Kota Palu, seperti Pendeta Mayor Erick Kape, Sekretaris Devisi Bala Keselamatan Palu Pendeta Frengky Waleleng bersama Jemaat Gereja Bala Keselamatan Palu.
Baca juga: FKUB: Desa sadar kerukunan simbol perdamaian di bumi Poso
"Kami juga telah menggelar kegiatan tersebut pada Senin (10/9) di Gereja IFGF. Pertemuan saat itu dihadiri DPD Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Provinsi Sulawesi Tengah dan DPC API Kota Palu. Ketua DPD API Sulteng Pendeta Agung Susilo. dan Ketua DPC API Kota Palu Pendeta Dr Hans Limbara. Mereka menyambut baik pertemuan ini dan berharap agar muhibah kerukunan ini menjadi agenda utama FKUB Sulteng setiap tahun guna memperkenalkan peran-peran FKUB di tengah umat beragama dan sebagai upaya membangun kerukunan dan kedamaian kehidupan umat beragama di Sulawesi Tengah," ujar Muhtadin.
Baca juga: FKUB Manokwari dukung proses hukum pelaku rasisme
Terkait hal itu Ketua FKUB Sulteng Prof Dr KH Zainal Abidin MAg mengemukakan, penting membangun kebersamaan dan kerukunan di atas perbedaan keyakinan.
"Kita boleh meyakini kebenaran ajaran agama kita, tetapi kita juga harus menghormati keyakinan agama orang lain," katanya.
Baca juga: Ketua FKUB Papua prihatin pemberitaan di televisi terkait demo
Ia menambahkan setiap perbedaan itu adalah kehendak Tuhan yang tidak mungkin disatukan. Olehnya, dalam kehidupan ini harus senantiasa mengedepankan persamaan dan tidak memperbesar perbedaan di antara umat beragama.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019