• Beranda
  • Berita
  • Seni lukis wayang kaca Buleleng diusulkan jadi warisan budaya nasional

Seni lukis wayang kaca Buleleng diusulkan jadi warisan budaya nasional

10 September 2019 15:36 WIB
Seni lukis wayang kaca Buleleng diusulkan jadi warisan budaya nasional
Salah satu lukisan wayang kaca khas Desa Nagasepaha, Buleleng, Bali. (Foto Antaranews Bali/Made Adnyana/2019)

kami optimis seni lukis khas Buleleng yang sudah diakuai oleh seniman-seniman luar negeri itu bisa ditetapkan pada 2020,

Pemkab Buleleng melalui Dinas Kebudayaan mengusulkan seni lukis wayang kaca dari Desa Nagasepaha, Buleleng, Bali, ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional tahun 2020.

"Kami usulkan seni lukis wayang kaca dari Desa Nagasepaha untuk ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda tingkat nasional, dan kami optimis seni lukis khas Buleleng yang sudah diakuai oleh seniman-seniman luar negeri itu bisa ditetapkan pada 2020," kata Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Komang di Singaraja, Selasa.

Gede Komang mengatakan, seni lukis wayang kaca bersama tujuh warisan budaya khas Buleleng sudah sempat diusulkan untuk jadi WBTB tahun 2019, namun gagal karena keterlambatan Dinas Kebudayaan Buleleng mengajukan pengusulan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Padahal wacana pengusulan sudah dirancang jauh-jauh hari sebelum batas akhir pengusulan ditutup, namun karena sesuatu hal, maka pengiriman usulan terlambat dilakukan. Usulan yang seharusnya sudah masuk ke meja kementerian pada bulan April, namun baru dikirim Juni lalu," katanya.

Setelah gagal ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional tahun 2019, seni lukis wayang kaca bersama tujuh warisan budaya lainnya diusulkan kembali oleh Pemkab Buleleng untuk ditetapkan menjadi WBTB Nasional 2020.

Tujuh warisan budaya yang diusulkan bersama seni lukis wayang kaca adalah permainan magoak-goakan, permainan magangsing, permainan matajog, ritual ngusaba bukakak di Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, permainan makering-keringan endut di Pura Pemayun Desa Adat Banyuning, dramatari gambuh dari Pura Sari Abangan Desa Bungkulan, dan bubur mengguh dari Tejakula.

Bahkan, kata Gede Komang, selain delapan warisan budaya yang sudah diusulkan, Buleleng masih memiliki banyak warisan budaya yang layak mendapat pengakuan WBTB. Untuk itulah, pengusulan delapan warisan budaya ini akan terus dikawal agar tak terjadi kegagalan lagi akibat masalah teknis.

"Pengawalan dari kepala dinas itu penting, mudah-mudahan dari delapan warisan yang kita usulkan tidak ada yang tercecer," ujarnya.

Sejauh ini, kata Gede Komang, sebanyak empat warisan budaya Buleleng sudah mendapatkan pengakuan WBTB yaitu Tari Teruna Jaya, Tradisi Nyakan Diwang, Songket Beratan dan Dramatari Wayang Wong.

 "Bahkan Wayang Wong sudah mendapatkan pengakuan dari badan dunia UNESCO," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019