• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Surabaya diminta minta maaf atas macetnya air PDAM

Pemkot Surabaya diminta minta maaf atas macetnya air PDAM

10 September 2019 18:54 WIB
Pemkot Surabaya diminta minta maaf atas macetnya air PDAM
Anggota DPRD Surabaya Reni Astuti (istimewa)

Nanti malam InsyaAllah hampir semua bisa normal. Tapi yang namanya pipa rumah tangga PDAM yang seperti leher angsa bisa menjebak air. Maka kalau terjadi, Kami imbau untuk melapor agar kami bantu perbaiki.

Legislator meminta Pemerintah Kota Surabaya minta maaf atas macetnya jaringan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berdampak terhadap 200 ribu pelanggan PDAM akibat perbaikan saluran pipa di lokasi pembangunan ruang bawah tanah Alun-Alun Surabaya.

"Air PDAM mati, Pemkot Surabaya harus minta maaf," kata anggota Fraksi Partai keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Surabaya, Reni Astuti di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, macetnya aliran air PDAM ke rumah warga, kantor dan tempat usaha sejak Sabtu (7/9) hingga Selasa sangat disayangkan.

Menurut dia, pihaknya mendapat banyak keluhan warga yang mengadu jaringan air PDAM tidak mengalir. Akibatnya, kata dia, banyak aktivitas warga yang terganggu seperti halnya ada warga yang mandi pakai air galon, ada anak yang tidak masuk sekolah karena tidak bisa mandi dan ibu-ibu yang menunda cuci baju.

Selain itu, lanjut dia, sejumlah fasilitas publik di antaranya sekolah, perkantoran, rumah sakit juga terkena dampak, termasuk kantor DPRD Surabaya. "Saya cek ke pemkot ini karena dampak pembangunan Alun-Alun Surabaya," ujar calon Wakil Ketua DPRD Surabaya dari PKS ini.

Baca juga: 200 tangki air bersih disiapkan untuk pelanggan terdampak di Surabaya

Baca juga: PDAM Surabaya kerahkan 109 petugas respons cepat selama libur Lebaran


Untuk itu, politikus PKS berharap Pemkot Surabaya cepat mengatasi gangguan air PDAM tersebut. Namun, kata dia, jika itu tidak segera diatasi, maka bisa saja warga tidak peduli dengan pembangunan Alun-Alun Surabaya.

"Risiko pembangunan tentu akan ada. Warga akan mendukung untuk kemajuan kotanya. Terpenting adalah bagaimana pemkot antisipatif, tanggap, responsif atas dampak-dampak yang semestinya bisa diprediksi dengan matang," katanya.

Untuk itu, lanjut Reni, sistem pencegahan dan penanganan dampak air PDAM mati harus ada untuk memenuhi hak warga Kota Surabaya.

Direktur Utama PDAM Sembada Surya Kota Surabaya, Mujiaman sebelumnya mengatakan sampai sekarang ini sudah ada lebih dari 200 ribu atau sepertiga pelanggan PDAM se-Surabaya, aliran airnya mati. "Kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini," katanya.

Ratusan ribu pelanggan yang terdampak meliputi kawasan Ngagel Utara, Tenggumung ke Kenjeran, A Yani, Dukuh Kupang Krembangan Gubeng Airlangga, Pacarkeling, Keputran Pasar Kecil, Tidar, Basuki Rahmad, Maspati, Yos Sudarso dan Sidosermo.

Mujiaman menjanjikan proses penyambungan pipa PDAM akan selesai maksimal Selasa malam ini. Paling lambat aliran air akan mulai normal mulai Rabu (10/9) dini hari mengalir di ratusan sambungan PDAM yang terhambat.

Mujiaman mengatakan, aliran air akan berjalan seperti sedia kala. Namun, bagi para pelanggan tetap diminta untuk memberikan laporan via sosial media atau pengaduan PDAM Surabaya bila masih mengalami macet aliran air hingga Rabu (11/9) dini hari.

"Nanti malam InsyaAllah hampir semua bisa normal. Tapi yang namanya pipa rumah tangga PDAM yang seperti leher angsa bisa menjebak air. Maka kalau terjadi, Kami imbau untuk melapor agar kami bantu perbaiki," katanya.*

Baca juga: Kejaksaan tangkap pejabat PDAM Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019