"Kami sudah menyalurkan bantuan tahap pertama berupa bahan makanan dan air minum," kata Ketua MRI Bima Raya, Khairul Juhdi, ketika dihubungi dari Mataram, Selasa.
Kebakaran 12 rumah warga Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, terjadi pada Senin (9/9/2019), sekitar pukul 16.45 WITA. Ada tujuh rumah hangus hingga rusak berat dan lima rumah rusak ringan.
Baca juga: Sepuluh orang dicurigai provokator kasus Bima
Informasi yang diperoleh tim ACT-MRI, kebakaran tersebut dipicu oleh api dari sampah yang dibakar. Api menyambar tabung gas di salah satu rumah hingga terjadi ledakan. Api kemudian merembet ke rumah warga lainnya.
Upaya pemadaman api dilakukan oleh warga bersama petugas pemadam kebakaran, anggota TNI-Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Bima.
Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Bima dikerahkan untuk memadamkan api, namun api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.30 WITA.
Tidak ada korban jiwa. Namun kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan ratusan juta rupiah karena sebagian warga yang menjadi korban berprofesi sebagai pedagang. Korban yang rumahnya rusak berat tidak sempat menyelamatkan harta benda.
Baca juga: Kantor Bupati Bima dibakar massa
Pada malam hari, kata Khairul, tim Relawan Disaster Emergency and Relief Management (DERM) langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen awal dan sekaligus memberikan bantuan berupa makanan dan minuman untuk para penyintas kebakaran.
Tim ACT-MRI juga melakukan pendataan awal untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan sekaligus melihat langsung dampak dari kebakaran tersebut.
"Kebutuhan yang paling utama sekarang ini berupa makanan, baju layak pakai, selimut/alat tidur, terpal dan obat-obatan. ACT-MRI akan terus berusaha membantu," ucap Khairul.
Dinas Sosial Kabupaten Bima juga sudah menyalurkan bantuan kepada para penyintas kebakaran pada Selasa pagi.
Baca juga: 200 hektare lahan HGU di Bima terbakar
Pewarta: Awaludin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019