Kejahatan juga banyak berubah dengan siber. Maka kepolisian juga harus lebih menguasai siber ini daripada para kriminal
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada jajaran kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK untuk meningkatkan penguasaan teknologi dalam menghadapi tingginya potensi kejahatan siber.
“Internet itu seperti pisau bermata dua, maka juga ilmu pengetahuan harus seperti itu karena kejahatan siber begitu luasnya dan pelakunya bukan hanya datang dari dalam negeri, tapi juga luar negeri,” kata Wapres JK saat memberikan sambutan dalam Rapat Senat Terbuka STIK Lemdiklat Polri dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Yasonna Laoly di Jakarta, Rabu.
Di era disrupsi dengan perkembangan teknologi, Wapres mengatakan banyak perubahan terjadi mulai dari gaya hidup, sistem produksi industri hingga perilaku politik, yang antara lain terlihat dalam proses kampanye Pemilu 2019.
Dengan perubahan perilaku tersebut, maka bentuk kejahatan yang terjadi juga ikut mengalami perubahan dengan memanfaatkan teknologi.
“Kejahatan juga banyak berubah dengan siber. Maka kepolisian juga harus lebih menguasai siber ini daripada para kriminal,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres JK mengapresiasi pengukuhan Yasonna Laoly sebagai profesor dan dosen tidak tetap dalam bidang ilmu kriminologi dari STIK Lemdiklat Polri.
JK menyebut Laoly sebagai sosok yang lengkap dalam bidang legislatif dan eksekutif sebagai anggota DPR dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
“Pak Laoly ini orang yang sangat lengkap, di legislatif anggota DPR cukup lama, sekarang di eksekutif, nanti akademisi, mungkin juga nanti akan jadi hakim setelah ini, jadi itu lengkaplah,” ujarnya.
Turut hadir dalam pengukuhan itu antara lain Megawati Soekarnoputri, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kapolri Tito Karnavian.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019